POSKOTA.CO.ID – Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang paling populer karena berpotensi memberikan imbal hasil tinggi dalam jangka panjang.
Secara sederhana, saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Artinya, ketika kamu membeli saham, kamu menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut dan berhak atas dividen serta hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Namun, di balik potensi keuntungannya, saham juga memiliki risiko yang perlu dipahami. Untuk itu, penting mengetahui cara membeli saham dengan benar agar keputusan investasimu tidak berakhir merugikan.
Dilansir Poskota melalui situs resmi Sahabat Pegadaian, berikut cara beli saham dengan benar:
Baca Juga: Cara Analisis Instrumen Investasi Saham dengan Bantuan ChatGPT
1. Tentukan Tujuan dan Pahami Risiko Saham
Sebelum mulai berinvestasi saham, penting untuk mengetahui apa tujuan investasimu serta seberapa besar risiko yang siap kamu tanggung.
Saham adalah bukti kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan, dan pemiliknya berhak atas dividen serta suara di RUPS.
Karena saham termasuk instrumen berisiko tinggim dipengaruhi banyak hal seperti kondisi perusahaan, sentimen pasar, hingga potensi kebangkrutan, maka kamu perlu memiliki tujuan investasi yang terarah agar strategi yang dibangun menjadi tepat sasaran.
Baca Juga: Apakah Beli Perhiasan Emas Layak Jadi Investasi Jangka Panjang? Cek Untung dan Ruginya
2. Lakukan Analisis Terlebih Dahulu
Jangan membeli saham tanpa riset terlebih dahulu. Cari tahu karakteristik saham yang diminati, potensi keuntungannya, serta risiko yang mungkin muncul.
Gunakan pendekatan analisis fundamental atau teknikal sesuai kebutuhanmu.
Kamu juga bisa berdiskusi dengan analis keuangan atau investor yang lebih berpengalaman untuk mendapat insight tambahan sebelum mengambil keputusan.
Baca Juga: 5 Alasan Investasi Emas Digital Lebih Menguntungkan Dibanding Emas Fisik
3. Pilih Perusahaan Sekuritas yang Terpercaya
Langkah awal yang krusial dalam transaksi saham adalah memilih broker atau perusahaan sekuritas yang tepat.
Pastikan perusahaan tersebut telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Lihat juga track record-nya di industri, biaya transaksi yang ditawarkan, serta kemudahan penggunaan aplikasi trading-nya.
Perusahaan dengan aplikasi user-friendly, fitur lengkap, dan dukungan pelanggan yang responsif akan sangat membantu perjalanan investasimu.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Menabung Emas Adalah Investasi Terbaik Saat Ini
4. Bangun Portofolio Saham yang Tersebar
Jangan menaruh semua dana di satu jenis saham saja. Untuk mengurangi risiko, sebaiknya beli saham dari beberapa sektor berbeda.
Diversifikasi ini berfungsi untuk menjaga kestabilan portofolio jika salah satu sektor mengalami penurunan, karena sektor lain bisa tetap tumbuh dan menyeimbangkan performa secara keseluruhan.
Baca Juga: 7 Strategi Investasi untuk Pelajar, Salah Satunya Harus Konsisten
5. Rancang Strategi Trading yang Terstruktur
Supaya tidak asal beli-jual, rancang rencana investasi sejak awal.
Tentukan apakah kamu ingin investasi jangka pendek atau panjang, dan tetapkan strategi yang sesuai.
Gunakan platform trading yang andal dan legal agar proses transaksi berjalan lancar dan aman.
6. Waspadai Timing Saat Membeli Saham
Waktu pembelian saham juga perlu diperhitungkan. Salah satu strategi yang bisa dicoba adalah buy on dip, yaitu membeli saat harga saham sedang turun dari titik tertingginya.
Strategi ini bertujuan untuk menurunkan rata-rata harga beli dan meningkatkan potensi imbal hasil ketika harga kembali naik.
7. Pantau Perkembangan Saham Secara Berkala
Setelah membeli saham, jangan lupa untuk terus memantau kinerjanya.
Amati laporan keuangan perusahaan, perkembangan industri, dan kebijakan pemerintah yang bisa memengaruhi kinerja saham.
Jika muncul informasi negatif yang berpotensi merugikan, kamu bisa mengambil langkah antisipatif sebelum nilai investasi tergerus lebih jauh.
Demikian informasi mengenai cara beli saham.