Obrolan Warteg: Menelisik Bursa Calon Kapolri

Kamis 02 Okt 2025, 07:08 WIB
Ilustrasi obrolan warteg, tiga sahabat membahas bursa calon Kapolri. Mereka menekankan pentingnya sosok Kapolri yang dekat dengan masyarakat. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Ilustrasi obrolan warteg, tiga sahabat membahas bursa calon Kapolri. Mereka menekankan pentingnya sosok Kapolri yang dekat dengan masyarakat. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Sambil menyeruput kopi hangat, usai maksi bersama di warteg langganan, tiga sahabat (bung Heri, mas Bro dan bang Yudi), berbincang soal bursa calon kapolri yang ramai diberitakan belakangan ini.

Menyusul desakan reformasi Polri, beredar luas sejumlah sosok jenderal polisi bintang tiga masuk dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Seperti diberitakan, setidaknya terdapat empat jenderal bintang tiga yang kini meramaikan bursa calon kapolri, dengan disertai profil dan rekam jejaknya.Yang menarik, dari empat sosok yang ditampilkan, satu di antaranya non Akpol.

“Pertanyaannya kemudian, apakah sudah pasti akan ada pergantian Kapolri?,” tanya bung Heri membuka obrolan warteg.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Peringatan Penting, Amalan Lebih Utama

“Itu juga yang ada dalam benak saya. Sementara penjelasan resmi menyebutkan bahwa reformasi Polri bukan untuk mengganti jabatan Kapolri. Mungkin saja itu baru sebatas isu,” tambah Yudi.

“Bisa jadi begitu. Namun, boleh jadi, ada isu karena ada asa. Tak ubahnya peribahasa tanpa asap kalau tidak ada api,” kata mas Bro.

“Yang jelas isu pergantian Kapolri selalu menarik perhatian publik, terlebih pasca amuk massa akhir bulan Agustus lalu. Tak kalah menariknya sosok jenderal yang masuk bursa calon kapolri,” urai Heri.

“Analisa dari berbagai sudut pandang akan dilontarkan para pengamat kepolisian, pakar hukum dan keadilan, praktisi, kalangan pengusaha dan masih banyak lagi untuk menelisik bursa calon kapolri,” ujar Yudi.

“Soal angkatan saja lazimnya ditelisik, jadi parameter, meski dalam dua periode ini, loncat angkatan sudah tidak terelakan, belum lagi soal kedekatan emosional, selain tentunya rekam jejaknya,” urai mas Bro.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Penguatan Identitas Betawi, Caranya?

“Mengapa bursa calon kapolri cukup menyita perhatian?,” kata Heri.

“Menelisik sosok calon kapolri, bisa mendapat gambaran - meski tidak utuh, bagaimana kinerja Polri ke depan dalam menangani unjuk rasa, memberantas perjudian - judol,  narkoba, penambangan ilegal hingga perampokan uang negara, ” kata mas Bro.

“Di sisi lain, tugas polisi sangat lekat dengan kehidupan masyarakat. Mulai dari  salah jalan, urusan tetangga hingga negara berujung kepada ke polisi,” ujar Heri.

“Keberadaan polisi sangat akrab di hati masyarakat hingga tanggul melintang di permukaan jalan untuk mengurangi kecepatan laju kendaraan demi menjaga keselamatan lingkungan, dinamakan polisi tidur. Meski kata ini serapan dari bahasa Inggris, sleeping policeman, “ jelas Yudi.

“Semoga keakraban polisi dan rakyat selalu terjalin dengan pasti. Siapa pun pengganti kapolri nanti, polisi hadir untuk melindungi dan mengayomi rakyat yang tertindas, bukan melindas rakyat. Hadir untuk menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah,” harap mas Bro yang disambut kedua sohibnya “Aamiin..” (Joko Lestari)


Berita Terkait


News Update