Awalnya, batik hanya digunakan di lingkungan keraton, terutama di Jawa, sebagai simbol status sosial, filosofi hidup, serta identitas keluarga bangsawan. Motif batik tertentu bahkan hanya boleh dipakai oleh raja dan keluarganya.
Seiring waktu, batik berkembang ke luar keraton dan menyebar ke berbagai daerah di Nusantara. Setiap daerah melahirkan motif khas sesuai budaya lokal, seperti Batik Pekalongan yang penuh warna cerah, Batik Solo dan Yogyakarta dengan motif klasik dan penuh makna filosofi, hingga Batik Cirebon dengan motif megamendung yang unik.