Ilustrasi, orang tua diimbau memperhatikan pola makan untuk mencegah anak terkena diabetes. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

JAKARTA RAYA

Kasus Diabetes pada Anak di Bekasi Capai 13 Orang, Dinkes Imbau Orang Tua Perhatikan Pola Makan

Minggu 28 Sep 2025, 19:26 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat ada 13 anak dengan rentan usia 0-15 tahun yang terdiagnosis diabetes melitus sepanjang Januari hingga pertengahan September 2025. Data ini diperoleh dari sistem E-Puskesmas.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Vevie Herawati, menjelaskan, dari 13 anak yang mengalami diabetes, 7 di antaranya laki-laki dan 6 lainnya perempuan.

“Berdasarkan kelompok usia, ada dua anak berusia 5 tahun, sementara 11 anak lainnya sudah berusia di atas 10 tahun,” jelas Vevie saat dikonfirmasi, Minggu, 28 September 2025.

Menurut Vevie, diabetes melitus tipe 1 paling rentan menyerang anak usia 4-6 tahun dan 10-14 tahun. Pada rentang usia ini, sistem imun anak aktif berkembang dan bisa memicu autoimun yang menyerang sel beta pankreas.

Baca Juga: Siapa Herry S Utomo? Sosok Viral yang Ciptakan Beras Sehat untuk Penderita Diabetes

“Banyak kasus baru terdiagnosis saat anak masuk sekolah dasar atau menjelang pubertas,” ungkapnya.

Sementara itu, diabetes melitus tipe 2 kini juga mulai meningkat pada anak, khususnya usia 10-14 tahun. Kondisi pubertas membuat tubuh alami insulin resistance, ditambah gaya hidup tidak sehat, obesitas, serta pola makan tinggi gula dan lemak yang memperparah risiko.

“Kalau anak obesitas, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi gula berlebihan, risiko DM tipe 2 semakin tinggi,” tegas Vevie.

Mengenai upaya pencegahan, Vevie mengatakan Dinkes Kota Bekasi menyiapkan strategi promotif dan preventif, termasuk sosialisasi di sekolah dan masyarakat tentang gaya hidup sehat, penyuluhan rutin untuk orang tua, hingga kampanye Isi Piringku dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

“Anak perlu dibiasakan makan makanan bergizi seimbang, kurangi gula, garam, lemak, dan rutin olahraga minimal 60 menit per hari,” tutur Vevie.

Selain itu, orang tua diminta membatasi konsumsi minuman manis, makanan cepat saji, serta screen time anak maksimal 2 jam per hari.

Ciri, Penyebab dan Pencegahannya

Pemeriksaan rutin di posyandu, sekolah, maupun puskesmas juga perlu dilakukan, terutama bila ada riwayat obesitas atau keluarga dengan diabetes.

Vevie mengingatkan orang tua agar waspada terhadap gejala diabetes yang sering tidak disadari.

“Ciri-cirinya anak sering haus (polidipsi), sering buang air kecil (poliuri) bahkan ngompol malam, sering lapar (polifagi) tapi berat badan turun, anak tampak lesu dan mudah sakit. Kalau ada tanda-tanda ini, segera lakukan pemeriksaan,” tegasnya.

Baca Juga: 8 Bahan Alami yang Dapat Membantu Mengendalikan Gula Darah Tinggi pada Penderita Diabetes

Menurut Vevie, diabetes melitus tipe 1 terjadi karena faktor imunologi (gangguan autoimun). Pada kondisi ini, sistem imun anak justru menyerang sel pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin.

“Pada DM tipe 1 kadar insulin darah kurang dari normal akibat penurunan produksi insulin oleh pankreas,” ungkap Vevie.

Selain itu, ada juga faktor risiko seperti riwayat keluarga (genetik), infeksi virus tertentu (misalnya rubella, enterovirus), hingga faktor lingkungan seperti paparan zat kimia atau makanan yang memicu respons autoimun.

Sementara itu, diabetes melitus tipe 2 pada anak disebabkan oleh resistensi insulin, yakni ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik meski kadarnya normal.

“Sedangkan anak dengan diabetes tipe 2 rata-rata disebabkan obesitas dan pola hidup tidak sehat,” jelas Vevie.

Ia menyebutkan, faktor dominan lainnya adalah kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, pola makan tinggi gula dan lemak, rendah serat, riwayat keluarga dengan DM tipe 2, hingga perubahan hormonal saat pubertas yang membuat insulin sulit bekerja.

Untuk pencegahan, Dinkes menyiapkan strategi promotif dan preventif. Antara lain dengan sosialisasi di sekolah dan masyarakat tentang gaya hidup sehat, penyuluhan rutin untuk orang tua, serta kampanye Isi Piringku dan GERMAS.

Tags:
Jabodetabek kasus diabetes anakBekasi diabetes

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor