POSKOTA.CO.ID - Era di mana menciptakan foto bernuansa nostalgia membutuhkan kamera film dan proses cuci cetak yang rumit kini telah bergeser.
Kecerdasan buatan (AI) hadir sebagai kuas digital baru yang memudahkan siapa pun untuk melukiskan kenangan, termasuk yang tak pernah terjadi sekalipun.
Fenomena ini tak sekadar tentang menyatukan dua gambar, melainkan tentang menciptakan kembali sebuah emosi dan estetika zaman dahulu.
Dengan kekuatan Gemini AI, pengguna dapat menghasilkan potret berdua yang terlihat autentik, seolah-alah diambil dengan kamera polaroid puluhan tahun lalu, lengkap dengan grain, warna yang faded, dan cahaya khasnya. Hal ini menjawab kerinduan akan sesuatu yang tangible dan personal di tengah banjir foto digital yang sempurna.
Baca Juga: Deretan Prompt Gemini AI Foto Polaroid Sama Pacar, Bikinnya Begini
Prompt Gemini AI: Bahasa Baru untuk Kreativitas Visual
Di balik tren ini, terdapat elemen kunci yang menjadi penggeraknya: prompt AI.
Para kreator digital menyadari bahwa prompt berfungsi layaknya instruksi detail yang menentukan seperti apa hasil akhir gambar akan tercipta.
Semakin spesifik deskripsi yang ditulis, semakin akurat pula hasil edit foto AI dalam meniru suasana, gaya, hingga sudut pandang yang diinginkan.
Peta visual inilah yang memberi arah bagi sistem untuk menangkap detail kecil yang sulit dijelaskan dengan satu kalimat sederhana.
Karena itu, tak jarang satu prompt bisa menghasilkan kesan berbeda hanya dengan sedikit perubahan kata. Hal inilah yang menjadikan tren Gemini AI foto polaroid semakin diminati, sebab pengguna bisa bereksperimen sesuka hati.
Baca Juga: Edit Foto Formal dengan Gemini AI, Cara Mudah Bikin Potret Profesional untuk CV dan LinkedIn
