POSKOTA.CO.ID - Dunia maya tengah dihebohkan dengan video singkat berdurasi 28 detik yang memperlihatkan sosok Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB), Haji Zamroni Aziz.
Dalam rekaman tersebut, Zamroni tampak tiba-tiba melempar mikrofon ke arah bawah panggung, membuat suasana seketika berubah tegang.
Tak butuh waktu lama, rekaman tersebut menuai kritik tajam. Warganet menilai, tindakannya terkesan arogan dan tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat publik.
Menanggapi polemik yang berkembang, Zamroni akhirnya buka suara. Ia menegaskan, aksinya itu semata candaan, tanpa maksud melukai atau menyinggung pihak manapun.
Meski begitu, menyadari dampak besar yang ditimbulkan, Zamroni kemudian menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui akun resmi Instagram @kanwil_kemenag_ntb.
Dalam pernyataannya, ia mengaku khilaf dan menyesal, serta menegaskan tindakan itu murni kekhilafan pribadi, bukan representasi kelembagaan yang dipimpinnya.
“Saya Haji Zamroni Aziz, atas nama pribadi dengan penuh kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Nusa Tenggara Barat terkait dengan video yang beredar di kalangan masyarakat. Saya menyadari sepenuhnya bahwa kejadian tersebut adalah murni kekhilafan pribadi saya tanpa bermaksud menyinggung siapapun,” kata Zamroni, seperti dikutip dari akun Instagram @kanwil_kemenag_ntb.
Ditengah sorotan tersebut, publik pun mempertanyakan siapa sebenarnya sosok Zamroni Aziz yang kini sedang jadi bahan perbincangan? Berikut profil selengkapnya.
Baca Juga: 7 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Sinematik Bergaya Mafia yang Lagi Viral
Siapa Zamroni Aziz?
Zamroni Aziz adalah pria kelahiran Sangkong, Lombok Tengah, pada 31 Desember 1978 yang dikenal memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum.
Ia sendiri menempuh studi strata satu pada Jurusan Hukum Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram.
Kemudian, melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Mataram.
Bekal akademik tersebut menjadi pijakan penting bagi Zamroni dalam meniti karier birokrasi.
Dengan pemahaman hukum yang mendalam, ia dipandang sebagai sosok teknokratis yang membangun reputasi melalui proses panjang.
Pada 2023, dia akhirnya dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Zamroni memulai langkahnya di Kemenag pada 2013 sebagai Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Kabupaten Lombok Tengah.
Setahun berselang, ia dipercaya memegang jabatan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah di wilayah yang sama.
Baca Juga: Kakak-Adik di Bogor yang Viral Gantian Seragam Sekolah Tinggal Bersama Ibu dengan Disabilitas Mental
Kariernya terus menanjak. Pada periode 2015–2019, ia menempati posisi Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Kanwil Kemenag NTB.
Selanjutnya, Zamroni menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag NTB (2019–2020), lalu menempati posisi Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (2020–2022).
Puncaknya pada 2022, Zamroni diberi mandat memimpin Kantor Kemenag Kabupaten Sumbawa.
Dari jabatan itu, dirinya naik menjadi Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB pada 2023.
Namun, perjalanan karier Zamroni tidak sepenuhnya mulus. Selain tersorot akibat video viral melempar mikrofon, namanya juga disebut-sebut dalam kasus dugaan gratifikasi dan pungutan liar (pungli) di lingkungan Kemenag NTB pada 2024–2025.
Bahkan, dia dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB terkait dugaan adanya setoran uang dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2024 dengan nominal antara Rp30 juta hingga Rp50 juta.
Tak berhenti di situ, Zamroni juga dikaitkan dengan dugaan gratifikasi terkait mutasi jabatan eselon III di Kemenag NTB.
Setiap mutasi disebut-sebut melibatkan setoran fantastis, yakni Rp500 juta hingga Rp700 juta per jabatan.