POSKOTA.CO.ID - Nama Hairi Abbas mendadak menjadi buah bibir setelah disinggung dalam pernyataan kontroversial yang dilontarkan influencer Ferry Irwandi.
Dalam podcast bersama Denny Sumargo, Ferry secara terbuka menyebut, Hairi Abbas, calon legislatif (caleg), pernah memamerkan senjata api di sebuah ruangan kantor.
“Dia bawa senjata itu ke kantor, orang-orang malah kira itu lighter (pematik api),” ungkap Ferry Irwandi dengan nada serius.
Potongan video pernyataan itu dengan cepat beredar di media sosial dan menimbulkan kehebohan luas.
Tak berhenti di situ, Ferry juga menyoroti unggahan lama Hairi Abbas di media sosial yang dianggap provokatif saat momen aksi demonstrasi.
“Paling bagus untuk Indonesia kalau dia di NIP sekarang,” tambahnya.
Menanggapi tudingan tersebut, Hairi Abbas disebut-sebut telah membantah.
Baca Juga: Gak Cuma AI Gemini, Ini 5 Platform AI untuk Edit Foto yang Lagi Viral
Ia mengklaim bahwa, foto dirinya memegang senjata api hanyalah hasil rekayasa visual menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Namun, Ferry Irwandi kembali mematahkan bantahan itu dengan menyatakan, detail foto tersebut terlalu natural untuk dianggap hasil editan digital.
“Kalau itu edit AI, kenapa background-nya natural? Kenapa bayangan dan pantulan senjatanya pas? Itu bukan hasil edit,” tegas Ferry.
Publik pun penasaran dengan sosok Hairi Abbas kemudian berbondong-bondong mencari tahu siapa dirinya, dari partai mana ia berasal, serta sejauh mana keterlibatannya dalam dunia politik.
Baca Juga: Cara Edit Foto dengan Efek Miniatur Retro Pakai Gemini AI yang Lagi Viral
Siapa Hairi Abbas dan dari Partai Apa?
Berdasarkan informasi yang beredar di ruang publik, Hairi Abbas diketahui merupakan caleg dari Partai Garuda.
Namun, meski identitas politiknya sudah terungkap, detail mengenai sosok pribadi maupun rekam jejak karier politiknya masih minim diketahui masyarakat luas.
Hingga saat ini, informasi yang tersedia terkait Hairi Abbas cenderung terbatas.
Partai Garuda sendiri, sebagai wadah politik yang menaungi Hairi Abbas, sampai saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi.
