KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID – Meski belakangan sering terjadi kecelakaan, warga tetap menjadikan TransJakarta sebagai moda transportasi pilihan. Kekhawatiran memang ada, tapi faktor kenyamanan dan biaya lebih murah jadi alasan utama.
Rinda Suherlina, 26 tahun, hampir setiap hari menggunakan bus TransJakarta. Ia mengaku waspada setelah mendengar kabar kecelakaan, namun tetap percaya pada pengemudi.
“Khawatir sih pasti, takut ada kejadian kayak yang kemarin-kemarin, tapi alhamdulilah selama tiga tahun saya pake transum enggak pernah kecelakaan," kata Rinda kepada Poskota, Sabtu, 20 September 2025.
Menurutnya, sebagian besar kecelakaan bukan murni kesalahan sopir, melainkan akibat pengendara lain yang melanggar aturan.
Baca Juga: TransJakarta Sering Kecelakaan, Pengamat Ingatkan Evaluasi Menyeluruh
“Sering banget saya lihat motor atau mobil nerobos jalur busway. Sopir busnya udah terlatih, tapi kalau terus-menerus harus menghindari pelanggar, ya wajar aja bisa celaka,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Tian Morningstar, 34 tahun, pegawai swasta yang juga pengguna TransJakarta. Meski was-was, ia berharap ada evaluasi rutin agar keselamatan penumpang lebih terjamin.
"Ya harapannya sih, tolonglah dievaluasi lagi sistemnya, keamanannya ditingkatkan. Evaluasi mana yang harus diperbaiki, jangan sampai ada korban,” ungkap Tian.
Tian yang merantau dari Medan mengaku tetap setia naik TransJakarta karena dinilai lebih murah dan nyaman dibanding MRT, taksi, atau ojek online.
“Saya tetap percaya sama TransJakarta, tidak ada pilihan lain yang lebih murah tapi nyaman. Kuncinya sabar saja dan pandai-pandai manage waktu," katanya.
Baca Juga: Warga Padati Pameran Alutsista TNI di Monas
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan jalur busway agar tidak diserobot kendaraan pribadi.
“Kalau ada pelanggar, langsung tilang. Biar jera. Kalau dibiarkan, ya terus-menerus begitu. Sopir bus yang kena getahnya,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya, bus TransJakarta rute koridor 1 Pulogebang–Kampung Melayu menabrak empat ruko di kawasan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat, 19 September 2025. Enam orang mengalami luka-luka, terdiri dari empat penumpang, satu sopir, dan satu warga.
"Bus sedang pelayanan, tidak ada korban jiwa terdapat enam korban luka," ujar Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta, Ayu Wardhani.