“Pendampingan korban pada prinsipnya akan terus kami lakukan sampai benar-benar pulih,” pungkas Titin.
Sebelumnya, AAI menjadi korban kekerasan belasan kakak kelasnya. Ia dipaksa berjongkok di lapangan bola lalu dipukuli bergantian hingga rahangnya patah. Korban menjalani operasi bedah mulut di RSUD Kota Bekasi dan kini hanya bisa makan lewat selang.
“Kondisinya sekarang masih lemah. Untuk makan dan minum hanya bisa lewat selang. Berat badannya turun, sering mual dan muntah. Kalau banyak bicara, tenggorokannya sakit dan kadang muntah,” jelas Indra Prahasta, 41 tahun, orang tua korban.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Cikarang Barat pada Kamis, 4 September 2025, dengan nomor laporan LP/B/842/IX/2025/SPKT/RESKRIM/CIKBAR/RESTRO BEKASI/PMJ. (cr-3)
