Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Kasus HIV/AIDS Jadi Perhatian Serius, Pemkot Bekasi Gandeng Tokoh Agama dan Masyarakat

Senin 15 Sep 2025, 19:19 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam upaya pencegahan HIV/AIDS.

Ajakan itu disampaikan Harris saat menerima audiensi Komisi Penanggulangan AIDS/HIV (KPA) Kota Bekasi di ruang rapat Wakil Wali Kota, Komplek Pemkot Bekasi pada Senin, 15 September 2025.

Harris menegaskan, HIV/AIDS merupakan perhatian serius pemerintah daerah. Penanganannya tidak cukup hanya dengan intervensi medis, tetapi memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

“Saya harap para tokoh dan seluruh lapisan masyarakat bisa memberikan pemahaman bahwa perilaku berisiko seperti seks bebas harus dihindari. Juga turut menyebarkan informasi sehat serta mengurangi stigma terhadap penderita HIV,” ujar Abdul Harris kepada awak media, Senin, 15 September 2025.

Baca Juga: 321 Kasus HIV Baru di Bekasi, Dinkes Catat Tren Penurunan 3 Tahun Terakhir

Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi bersama KPA rutin memantau perkembangan berbagai penyakit, baik menular maupun tidak menular.

“Setiap laporan kasus akan kami tindaklanjuti dengan langkah preventif maupun penanganan lanjutan,” jelasnya.

Menurut Harris, edukasi dengan pendekatan moral dan religius sangat relevan di Kota Bekasi. Sinergi antara pemerintah, tenaga medis, tokoh agama, dan masyarakat diharapkan mampu menekan penyebaran HIV/AIDS sejak dini.

“Bekasi adalah kota yang berkomitmen menjaga nilai-nilai religius. Maka peran tokoh agama dalam isu kesehatan, khususnya HIV, menjadi sangat penting,” katanya.

Strategi tersebut, lanjutnya, bukan hanya untuk menekan angka kasus, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, keluarga, dan lingkungan.

“Kalau kesadaran itu tumbuh di masyarakat, maka generasi mendatang bisa terlindungi dari ancaman HIV/AIDS,” ujarnya.

Sementara itu, Dinkes Kota Bekasi mencatat sepanjang Januari hingga Juli 2025 sudah ada 50.583 orang yang menjalani pemeriksaan HIV. Dari jumlah itu ditemukan 321 kasus baru.

Baca Juga: Kota Bogor Darurat HIV/AIDS? Semester Awal 2025 Tercatat Tambahan 100 Kasus Baru

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Vevie Herawati, menyebut tren kasus baru cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya meski jumlah pemeriksaan meningkat.

“Di tahun ini kami mencatat ada 50.583 orang yang melakukan pemeriksaan tes HIV di Kota Bekasi. Dari jumlah tersebut ditemukan 321 kasus HIV baru,” kata Vevie.

Ia menjelaskan faktor penyebabnya bervariasi sesuai risiko yang teridentifikasi lewat konseling pasien di fasilitas kesehatan. Kasus juga ditemukan di berbagai kelompok populasi, termasuk masyarakat umum, pasien TB, hingga ibu hamil.

Untuk mencegah penularan HIV, Dinkes Kota Bekasi gencar melakukan promosi kesehatan dan edukasi kepada masyarakat agar menghindari faktor risiko. Selain itu, akses layanan pengobatan juga diperluas.

“Jika ditemukan kasus positif, pasien bisa segera mengakses layanan pengobatan (PDP HIV) yang tersedia di Kota Bekasi. Saat ini sudah ada 28 fasilitas kesehatan yang melayani pengobatan HIV,” ujar Vevie. (cr-3)

Tags:
BekasiAbdul Harris BobihoeHIV/AIDS

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor