Obrolan Warteg: Mundur Terhormat

Sabtu 13 Sep 2025, 07:06 WIB
Ilustrasi obrolan warteg tiga sahabat membahas pengunduran diri Rahayu Saraswati dari DPR RI, yang dinilai sebagai langkah terhormat penuh tanggung jawab. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Ilustrasi obrolan warteg tiga sahabat membahas pengunduran diri Rahayu Saraswati dari DPR RI, yang dinilai sebagai langkah terhormat penuh tanggung jawab. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Di sela maksi bersama di warteg langganan, ketiga sahabat, bung Heri, mas Bro dan bang Yudi ngobrolin soal pengunduran diri Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari keanggotaan DPR RI, setelah pernyataannya soal lowongan kerja menuai kritikan keras.

Seperti diberitakan, pengunduran diri Rahayu Saraswati, wakil ketua Komisi VII DPR RI itu disampaikan dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya. Dalam keterangannya, keponakan Presiden Prabowo Subianto itu mengatakan, saya paham bahwa kata – kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama yang saat ini masih berjuang untuk menghidupi keluarganya, bahkan untuk masih bertahan hidup. Kesalahan sepenuhnya ada di saya.

Melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar – besarnya atas ucapan dan kesalahan saya. Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Perlunya Anti-Flexing

“Bagaimana menurut kalian soal pengunduran diri tersebut?,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg.

“Pengunduran diri boleh dibilang mengejutkan, tetapi harus kita hargai, “ kata Yudi.

“Saya melihatnya ini mundur yang terhormat. Mengakui kesalahan, lantas meminta maaf secara terbuka atas kesalahan dimaksud, kemudian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota dewan yang terhormat,” kata mas Bro.

“Maksudnya keputusan yang diambil ini cermin sebagai anggota dewan yang terhormat, berintegritas, mengedepankan etika dan moralitas demi membangun kepercayaan publik,” kata Yudi.

“Tafsir semacam itu boleh – boleh saja, namanya juga tafsir politik. Yang pasti pengunduran diri ini sebagai bentuk tanggung jawab politisi atas salah ucap dan perkataan,”kata Heri.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Lagi, Soal Pemotongan Tarif Ojol

“Ini yang patut diapresiasi, meski salah ucap itu beberapa potong kata dari ratusan, mungkin ribuan kata yang disampaikan. Tetapi intinya, menyadari adanya salah ucap minta maaf dan mundur dari jabatannya,” jelas mas Bro.

“Iya juga sih. Tak sedikit yang salah ucap dan perkataan, bahkan perbuatan, selesai pada kata maaf, padahal ucapannya menimbulkan kegaduhan, perbuatannya mendatangkan keresahan,” urai Heri.

‘Ada juga yang yang berpendapat bertahan pada jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat. Jika mundur, tak ubahnya melepaskan tanggung jawab atas kesalahannya,” kata Yudi.

“Masing – masing punya prinsip dan sikap. Kembali kepada publik yang akan menilai, mana yang baik dan buruk, mana yang pantas dan tidak pantas, mana pula yang selaras dengan tuntutan rakyat,” kata mas Bro. (Joko Lestari).


Berita Terkait


undefined
SERBA-SERBI

Obrolan Warteg: Edaran Siskamling

Selasa 09 Sep 2025, 06:59 WIB

News Update