Synchronize Festival 2025, 2-5 Oktober di JIEXPO Kemayoran. Saksikan 144 musisi dari berbagai generasi dan genre dalam satu panggung. (Sumber: Instagram/@synchronizefest)

HIBURAN

Synchronize Festival 2025 Saling Silang: 144 Musisi Lintas Generasi Hadirkan Spesial Program di JIEXPO Kemayoran, Catat Tanggalnya!

Kamis 11 Sep 2025, 21:10 WIB

POSKOTA.CO.ID - Synchronize Festival edisi ke-10 tak hanya menyatukan 144 musisi lintas genre dan generasi, tetapi juga menyatukan musik dengan warna-warni skena seni rupa.

Perhelatan akbar ini akan kembali menghidupkan Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, pada 2-5 Oktober mendatang. Merayakan satu dekade perjalanannya, festival legendaris ini berjanja menghadirkan lebih dari sekadar pertunjukan.

Ia menyajikan ragam pertunjukan musik yang dibalut dalam berbagai program terkurasi, dan menyatukan musik dengan dunia seni secara luas, menandai evolusinya dari festival musik menjadi sebuah perayaan kebudayaan yang utuh.

Baca Juga: Rumah Nana Mirdad di Bali Selamat dari Banjir, Namun Tembok Belakang Jebol Dihantam Arus Sungai

Merayakan Keberagaman, Merangkul Inklusivitas

Rayakan 10 tahun, Synchronize Fest 2025, 2-5 Oktober, sajikan spesial program. (Sumber: Instagram/@synchronizefest)

Mengusung tema "Saling Silang", Synchronize 2025 memboyong total 144 musisi yang dijaring dari berbagai genre, lintas generasi dan lintas skena. Dari skena populer sampai skena akar rumput, dari era lama hingga era terbaru.

"Dalam tubuh Synchronize, ‘Saling-Silang” bukan jargon, melainkan praktik yang hidup," ungkap David Karto, Director of Festival Synchronize Fest, dalam keterangannya, Kamis, 11 September.

Tema tahun ini, menurutnya, menjelaskan semangat penyelenggaraan festival yang telah ada sejak awal, yaitu menyoroti keberagaman musik serta sejarah musik Indonesia. Tahun ini, semangat itu pun diperluas dengan menggandeng kolektif seni ruangrupa, menyilangkan musik dengan seni rupa.

Kolaborasi dua entitas yang berangkat dari semangat inklusivitas seni ini dapat dilihat di Hall D2 JIEXPO. Di area itu ruangrupa dan demajors akan memajang karya dari puluhan kolektif di Indonesia, sembari ruang baru menikmati musik dan seni rupa.

Baca Juga: Siapa Rizky Kabah Nizar? Ini Usia, Asal Usul dan Alasan Akun IG-TikToknya Viral

Kanvas Para Musisi: Dari Pop Ikonik hingga Getar Bawah Tanah

Line-up yang diumumkan merupakan representasi wajah musik Indonesia yang sebenarnya: beragam, berani, dan tanpa sekat.

Akan ada penampilan A4A Clan: WIB (Waktunya Indonesia Breakbeat), Anisa Bahar X Juwita Bahar; Avhath dan Kuntari; Gledeg; Whisnu Santika X Dipha Barus, Hindia; Idgitaf Ngamen Sore-Sore; JKT48; Orkes Shaggydog; Padi Reborn; dan banyak lagi.

Signature stages kembali menjadi tulang punggung eksperimen musik festival. Panggung OLENG yang dikurasi LaMunai Records akan menghadirkan dentuman eksperimental Cul De Sac Collective, Dubyouth, Huru Hara by Preachja, Kasimyn, hingga Maft Sai (Thailand).

Sementara getaran musik akar rumput dari Pamulang akan menggoyang PANGGUNG GETARRR (dikurasi Kobra Musik) melalui Asep Balon, Orkes Pensil Alis, Syarikat Idola Remaja, hingga Bujang Orgen Lampung.

Tidak ketinggalan, GIGS STAGE (dikurasi Extreme Moshpit) siap memompa adrenalin dengan energi metal dan hardcore dari Final Attack, Iron Voltage, MTAD, Negatifa, Peach, dan Rounder.

Baca Juga: Lisa Mariana Ajukan Second Opinion Tes DNA ke Singapura, Ridwan Kamil: 'Tidak Beralasan, Cari Sensasi Saja'

Spesial Program: Inisiatif Artistik dan Nostalgia yang Relevan

Yang membuat edisi spesial satu dekade ini berbeda adalah banyaknya program kuratorial yang lahir dari inisiatif langsung para musisi.

“Para musisi menyadari pentingnya menghadirkan konsep spesial di sebuah festival. Banyak banget spesial program justru berangkat dari inisiasi musisinya,” tegas Aldila Karina, Director of Communication Synchronize Fest.

Beberapa yang paling ditunggu termasuk Tribute To Gusti Irwan Wibowo dari Morad dan Pamungkas, The Adams yang tampil dengan Hornstar Big Band, serta konsep Ambon Jazz Rock gagasan Barry Likumahuwa.

Penyelenggara juga memberi perhatian pada tema "perjalanan waktu". Stadium All-Star (Bobby Suryadi, Jacky, Zaldy Garcia) akan membangkitkan retrospektif kultur klab malam era 80/90-an.

Puncaknya adalah pertunjukan sangat spesial dari Guruh Gipsy yang dijamin membawa penonton melintas waktu ke masa awal musik modern Indonesia.

Mengomentari hal ini, David Tarigan, Artist & Repertoire Synchronize Fest, menegaskan pentingnya warisan musik tersebut. "Guruh Gipsy itu adalah album tonggak musik populer Indonesia.

Penting sekali buat perkembangan musik rock Indonesia karena dia berusaha membuat musik relevan saat itu, progressive rock yang bisa digandrungi anak muda, tapi tetap memiliki narasi ke-Indonesia-an."

Dengan kanvas seluas ini, Synchronize Festival 2025 tidak lagi sekadar menjadi tujuan untuk menonton musik, tetapi sebuah ruang wajib untuk mengalami deny nadi dan sejarah budaya pop Indonesia yang terus hidup dan bersilangan.

Tags:
Synchronize Festival edisi ke-10 Synchronize Festival 2025Saling SilangSynchronize 2025Synchronize Festival

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor