Potret halte Transjakarta pasca unjuk rasa di Jakarta. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Nasional

Alumni ITB Analisis Pembakaran Halte Transjakarta, Netizen Yakin Dalangnya Bukan Warga Sipil

Rabu 10 Sep 2025, 15:15 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kerusuhan di Jakarta pada Jumat malam 29 Agustus 2025 kemarin meninggalkan jejak kerusakan yang parah. Tujuh halte Transjakarta terbakar hingga menimbulkan kerugian besar.

Namun, yang lebih mengejutkan seorang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap perhitungan ilmiah terkait berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk melakukan aksi tersebut.

Alif Hijriah, alumni Magister Matematika ITB mempublikasikan analisisnya di media sosial. Dalam video yang viral di TikTok, ia menyebutkan bahwa untuk membakar tujuh halte Transjakarta, setidaknya diperlukan 1.423 liter bensin.

“Berdasarkan perhitungan rumus kalor, kebutuhan energi per halte mencapai 3.980 MJ. Dengan memperhitungkan massa jenis, volume, kalor jenis, dan suhu pembakaran material seperti aluminium, kaca tempered, baja, dan beton, didapatkan kebutuhan bensin sekitar 122 liter per halte. Jika dikali tujuh halte dengan efisiensi 60 persen, totalnya mencapai 1.423 liter bensin,” ujar Alif dalam videonya.

Baca Juga: Konsistensi Transjakarta dalam Tata Kelola Perusahaan Diganjar Dua Penghargaan TOP GRC 2025

Untuk memudahkan gambaran, jumlah itu setara dengan 75 galon air mineral atau sekitar 950 botol air gelas kecil. Hal ini memunculkan tanda tanya besar, bagaimana mungkin ada pihak yang membawa bahan bakar sebanyak itu ke lokasi kerusuhan?

Kerugian Mencapai Rp55 Miliar

Pihak PT TransJakarta membenarkan bahwa tujuh halte dibakar pada malam kejadian aksi unjuk rasa di Jakarta.

“Kami sedang melakukan pendataan dan koordinasi untuk proses pemulihan,” ujar Ayu Wardhani, Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, juga menyampaikan bahwa total kerugian akibat aksi tersebut mencapai sekitar Rp55 miliar.

Baca Juga: Pasca Kericuhan Demo, Gubernur DKI Pramono Anung Resmikan Halte Transjakarta Senen yang Berganti Nama Jadi 'Jaga Jakarta'

Rinciannya meliputi kerusakan fasilitas MRT senilai Rp3,3 miliar, kerugian TransJakarta Rp41,6 miliar, serta kerusakan CCTV dan infrastruktur lainnya Rp5,5 miliar.

“Pemprov sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan dan kami berharap seluruh fasilitas bisa kembali normal secepatnya,” kata Pramono dalam konferensi pers di Balai Kota pada Senin 1 September 2025 lalu.

Insiden ini bukan hanya soal kerugian materi, tapi juga membuka mata publik akan skala bahan bakar yang dibutuhkan di balik aksi pembakaran halte Transjakarta.

Respon Warganet

Usai video tersebut viral di media sosial, banyak warganet yang memberikan respon dan mengungkapkan bahwa warga sipil biasa tidak mungkin melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Pemulihan Jakarta Usai Pasca Demo: Layanan dan Tarif Transjakarta-MRT Kembali Normal

Tak hanya itu, warganet pun mempertanyakan siapa dalang di balik pembakaran halte Transjakarta itu.

“Warga biasa sih enggak mungkin seniat itu, pertanyaannya siapakah instrumen terkuat untuk menciptakan kekacauan,” kata warganet.

“Gen Z enggak mungkin ngebakar, ngisi bensin ke motor aja kalau belum macet motornya enggak akan diisi,” tutur warganet.

Lebih lanjut, warganet pun mendorong untuk penyelidikan dilakukan dalam berbagai sudut pandang.

Baca Juga: Nama Halte Transjakarta Senen Diubah seusai Terbakar

“Harusnya polisi di bagian penyidik ada yang ahli matematika, kimia dan fisika kayak gini untuk menyelidiki sebuah kasus secara langsung,” ujar warganet.

“Saya terima kasih banget sama konten ini. Ini sangat menjelaskan detail kepada orang-orang yang hobi nyalahin pendemo kalo ada fasum dan fasos yang dibakar. Padahal terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar. Bakar ban aja effort, bakar halte pula? mending beli buat air minum,” ucap warganet.

“Rakyat mana yg bawa bensin saat demo? Yang demo mayoritas mahasiswa dan ojol dapet duit darimana buat beli bensin secara masif. Lagipula jg pertamina bukannya ketat yah klo mau beli bensin jerigenan,” ujar warganet.

Pasca terjadinya kerusuhan pada akhir Agustus 2025 kemarin, saat ini Transjakarta sudah kembali beroperasi normal.

Tags:
Jakartaviral ITB kerusuhanpembakaran halte TransjakartaTransjakarta

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor