POSKOTA.CO.ID – Kabar menghebohkan datang dari pemerintahan Indonesia. Presiden Prabowo Subianto dikabarkan melakukan reshuffle kabinet pada Senin, 8 September 2025.
Tak perlu waktu lama, kabar reshuffle kabinet ini langsung menjadi trending topik di berbagai media sosial.
Di media sosial X kata kunci “Reshuffle Kabinet” juga sudah menjadi trending topic.
Banyak publik yang mulai membahas hitung-hitungan politik yang tengah dilakukan oleh Prabowo.
Baca Juga: Menteri yang Diganti Prabowo dalam Reshuffle Kabinet Hari Ini Siapa? Simak Bocoran Daftarnya
Mengenal istilah Reshuffle Kabinet
Secara terminologis, reshuffle berasal dari bahasa Inggris yang berarti menyusun ulang atau merombak kembali suatu susunan.
Menurut Cambridge Dictionary dan Oxford Learner’s Dictionaries, reshuffle kabinet diartikan sebagai perubahan struktur jabatan dalam organisasi atau pemerintahan.
Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata kerja "merombak" dimaknai sebagai mengatur kembali dengan mengubah sebagian atau seluruhnya.
Dalam konteks pemerintahan, reshuffle merujuk pada tindakan Presiden mengubah komposisi kabinet.
Bisa dengan mengganti, memindahkan, atau memberhentikan seorang menteri dari jabatannya.
Perlu dicatat, reshuffle berbeda dengan pembentukan kabinet baru, karena hanya dilakukan di tengah masa pemerintahan dan bersifat selektif.
Baca Juga: Presiden Prabowo Sampai di Indonesia Setelah Kunjungan Singkat ke China
Menteri yang kena reshuffle
Menurut kabar, Prabowo akan melalukan reshuffle untuk lima (5) menteri, yakni:
- Menteri Keuangan: Sri Mulyani
- Menko Polhukam: Budi Gunawan
- Menpora: Dito Ariotedjo
- Menteri P2MI: Abdul Kadir Karding
- Menteri Koperasi: Budi Arie Setiadi
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Umumkan DPR Akan Cabut Tunjangan dan Moratorium Kunker ke Luar Negeri
Kabar Sri Mulyani direshuffle paling menghebohkan
Kabar Menkeu Sri Mulyani yang kena ‘dampak’ reshuffle paling menghebohkan jagat maya.
Pasalnya, Sri Mulyani belakangan menjadi sorotan publik dan media internasional karena sejumlah kebijakan fiskal yang dinilai kontroversial, termasuk pemotongan anggaran kementerian strategis serta langkah pengetatan belanja negara di tengah kondisi sosial-politik yang memanas.
Tak sedikit pula pihak yang menilai keputusan mengganti Sri Mulyani adalah manuver politik berisiko tinggi, mengingat posisinya sebagai Menkeu telah lama dianggap sebagai pilar utama stabilitas ekonomi nasional.
Kabarnya Sri Mulyani akan diganti dengan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa yang diketahui merapak ke Istana Negara hari ini.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada informasi resmi terkait hal tersebut.