Lewat Kampanye Jaga Jakarta sebagai Upaya Pemerintah Daerah Menjamin Pendidikan Anak Tak Terabaikan (Sumber: Pinterest)

JAKARTA RAYA

Pemprov DKI Jakarta Siapkan Strategi Khusus untuk Pastikan Hak Pendidikan Anak Terjamin

Kamis 04 Sep 2025, 14:00 WIB

POSKOTA.CO.ID - Jakarta bukan hanya pusat pemerintahan, melainkan juga wajah Indonesia di mata dunia. Dengan lebih dari 10 juta penduduk, ibu kota menghadapi kompleksitas sosial: kemacetan, banjir, polusi udara, hingga masalah sosial remaja seperti tawuran pelajar.

Dalam konteks inilah, muncul kebutuhan mendesak untuk membekali generasi muda dengan sikap tanggung jawab agar mampu menjadi bagian dari solusi, bukan justru menambah masalah.

Kampanye #JagaJakartaBareng hadir sebagai jawaban. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menggerakkan energi pelajar untuk berkontribusi nyata, bukan hanya di bangku sekolah, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Work From Cafe di Depok

Kampanye #JagaJakartaBareng: Mengapa Pelajar?

Pelajar adalah representasi masa depan. Mereka bukan hanya penerus, tetapi juga pembentuk wajah baru Jakarta. Melalui kampanye ini, pelajar diajak untuk menanamkan tiga sikap utama:

  1. Menjaga diri – dari tindakan yang merugikan diri sendiri seperti pergaulan negatif, narkoba, atau tawuran.
  2. Menjaga fasilitas umum – sebagai wujud rasa memiliki terhadap kota.
  3. Menjaga Jakarta – dengan kesadaran bahwa kota ini adalah ruang bersama yang harus dijaga keberlanjutannya.

Perspektif manusiawi yang sering terlewat adalah bahwa pelajar juga memiliki kerentanan. Tekanan akademik, lingkungan sosial, hingga eksposur media sosial dapat memengaruhi perilaku mereka. Dengan kampanye ini, pemerintah ingin hadir bukan sekadar sebagai pengatur, melainkan sebagai pendamping.

Suara dari Pemprov DKI

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menegaskan komitmen pemerintah:

"Berbeda dengan kasus tawuran, penyampaian pendapat adalah hak konstitusional setiap warga negara, termasuk peserta didik. Tugas kita adalah membekali mereka agar mampu menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib dan bertanggung jawab."

Pernyataan ini menjadi refleksi penting. Di satu sisi, pelajar harus diberi ruang demokrasi. Namun di sisi lain, mereka perlu diarahkan agar cara menyampaikan pendapat tetap menjunjung nilai ketertiban dan tanggung jawab.

Pemprov DKI Pastikan Anak Jakarta Tetap Terlindungi Haknya untuk Pendidikan Berkualitas. (Sumber: Pemprov DKI)

Tiga Langkah Strategis Disdik DKI

Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak berhenti pada slogan. Ada tiga langkah strategis yang dijalankan:

  1. Menjamin keselamatan peserta didik
    – Keselamatan menjadi prioritas. Sekolah diberikan kewenangan mengambil langkah antisipatif, termasuk penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ketika situasi sosial tidak kondusif.
  2. Penerapan PJJ fleksibel
    – PJJ bukan lagi sekadar solusi pandemi, melainkan strategi menjaga kelangsungan pendidikan di tengah gejolak sosial.
  3. Pembekalan dan pembinaan karakter
    – Melalui pelatihan, pembinaan, dan pendekatan edukatif, siswa diarahkan untuk tidak mudah terjebak dalam tindakan anarkis atau destruktif.

Kebijakan ini menunjukkan keseimbangan antara perlindungan hak anak dan tanggung jawab kolektif.

Sebagai sebuah kota, Jakarta tidak hanya membutuhkan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan karakter warganya. Dari perspektif pelajar, kampanye ini memberi rasa aman karena mereka tidak dipandang sebagai “masalah,” tetapi sebagai mitra pemerintah.

Dari sisi orang tua, kampanye ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat komunikasi dengan anak. Orang tua sering khawatir ketika anak terlibat dalam demonstrasi atau pergaulan berisiko. Dengan adanya regulasi yang jelas—misalnya, hak KJP Plus dan KJMU tidak dicabut selama tidak ada tindak pidana—orang tua lebih tenang bahwa anak mereka tetap terlindungi.

Hak Konstitusional vs Tindakan Destruktif

Salah satu poin penting adalah penegasan bahwa hak menyampaikan pendapat tidak sama dengan perilaku destruktif. Pelajar yang ikut menyampaikan aspirasi tidak otomatis kehilangan hak pendidikan, selama tidak melakukan kekerasan atau perusakan.

Hal ini penting, karena generasi muda perlu memahami bahwa demokrasi selalu berjalan beriringan dengan tanggung jawab.

Pendidikan sebagai Fondasi Karakter Kota

Sekolah di Jakarta kini dihadapkan pada tantangan baru: bukan hanya mencetak siswa berprestasi akademis, tetapi juga generasi yang mampu menjadi warga kota yang baik.

Beberapa sekolah mulai mengintegrasikan kampanye ini dalam program intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, misalnya:

Dengan begitu, pendidikan di Jakarta bukan hanya tentang ujian nasional, melainkan tentang menyiapkan warga kota yang beradab.

Baca Juga: Bapenda Kota Bekasi Diberi Target Perbaiki PAD dalam Setahun

Menjaga Jakarta Sama dengan Menjaga Diri Sendiri

Menjaga kota sebenarnya berarti menjaga diri sendiri. Ketika pelajar membuang sampah pada tempatnya, ia sedang menjaga kesehatan dirinya. Ketika tidak ikut tawuran, ia sedang melindungi masa depannya. Ketika menjaga fasilitas umum, ia sedang menjaga kesempatan belajar dan hidup nyaman di kota.

Jakarta adalah cermin penghuninya. Jika warganya, khususnya generasi muda, bertanggung jawab, maka wajah kota akan ikut berubah menjadi lebih baik.

Kampanye #JagaJakartaBareng bukan hanya program lokal, tetapi juga model bagi kota lain di Indonesia. Mengajak pelajar menjadi agen perubahan adalah strategi jangka panjang yang akan menghasilkan dampak berkelanjutan.

Generasi muda yang dilatih untuk bertanggung jawab sejak dini akan tumbuh menjadi pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli.

Di tengah hiruk pikuk ibu kota, kampanye ini memberi pesan sederhana namun mendalam: menjaga kota bukan tugas pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kita bersama. Dari pelajar, orang tua, guru, hingga masyarakat umum—semua punya peran.

Jika anak muda Jakarta mampu tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, bukan tidak mungkin, Jakarta akan benar-benar menjadi kota yang layak dihuni, membanggakan, dan menjadi teladan bagi daerah lain.

Tags:
pendidikan karakter JakartaDisdik DKI Jakartakampanye generasi muda DKIpelajar Jakarta bertanggung jawabJagaJakartaBareng

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor