Langkah tersebut diambil usai terjadi aksi demonstrasi di berbagai daerah termasuk Jakarta. Massa aksi menyuarakan kekecewaannya terhadap DPR RI ditambah adanya isu tunjangan dengan nilai yang fantastis.
Publik menilai DPR tidak pro rakyat, dan nirempati di tengah kesulitan ekonomi para wakil rakyat itu dianggap tidak peduli sehingga kemarahan sudah tak terbenduh dan menyebabkan mahasiswa dan elemen masyarakat sipil turun ke jalan.
Aksi demonstrasi tersebut berlangsung sepajang 28 Agustus hingga 31 Agustus 2025, suasana mencekam karena bentrokan masyarakat dengan aparat keamanan.
Kemarahan memuncak usai Affan Kurniawan seorang driver ojol tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.
Kini, situasi mulai agak tenang namun gejolak serta tuntutan rakyat terhadap DPR RI dan pemerintah tetap menggaung.