POSKOTA.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas berbagai kekurangan pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Dalam pernyataan yang diunggah di akun Instagram pribadinya, ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat, meskipun di tengah situasi menantang, termasuk insiden penjarahan yang terjadi di rumahnya.
Menurut Sri Mulyani, kritik dan masukan yang datang, baik positif maupun negatif, adalah bagian dari proses demokrasi.
Lalu proses demokrasi yang sehat hanya bisa terwujud apabila setiap pihak mau mendengar, berdialog, dan berpartisipasi secara konstruktif.
Baca Juga: Viral 17+8 Tuntutan Rakyat untuk Presiden, DPR, TNI, dan Polri, Ini Isinya
"Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus-menerus," tulisnya.
Sri Mulyani menegaskan bahwa dirinya, sebagai pejabat negara, memiliki tanggung jawab untuk bekerja sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundangan.
Ia mengingatkan publik bahwa penyusunan undang-undang bukanlah keputusan pribadi, melainkan hasil kerja bersama antara pemerintah, DPR, serta partisipasi masyarakat.
Apabila terdapat pelanggaran terhadap hak-hak konstitusional, Sri Mulyani menekankan bahwa sistem demokrasi Indonesia menyediakan mekanisme Judicial Review melalui Mahkamah Konstitusi.
Baca Juga: Novel Baswedan Sebut Pelaku Penjarahan Harus Ditindak: Tapi Jangan Lupa dengan Pejabat yang Korupsi
Hal ini menjadi bukti bahwa negara memiliki ruang hukum untuk memastikan hak masyarakat tetap terlindungi.
"Ini adalah bagian dari sistem demokrasi yang beradab. Memang belum sempurna, tapi tugas kita adalah memperbaikinya terus-menerus, dan caranya bukan dengan kekerasan, intimidasi, atau represi," tegasnya.
Dalam pesannya, Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya integritas serta transparansi dalam penyelenggaraan negara dan menekankan bahwa jabatan publik adalah sebuah kehormatan yang harus dijalankan tanpa praktik korupsi.
Menurutnya, seorang pejabat negara harus memiliki empati serta kepekaan dalam mendengarkan suara rakyat.
Baca Juga: Viral Kampus Unisba dan Unpas Diserang Aparat, Apa Sebenarnya yang Terjadi?
"Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa," tambahnya.
Sri Mulyani menilai bahwa komitmen terhadap integritas bukan hanya tanggung jawab personal, tetapi juga kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mendorong masyarakat untuk menyampaikan kritik melalui saluran yang tepat agar tercipta iklim politik yang sehat. Ia menilai dialog konstruktif sangat dibutuhkan demi menghasilkan kebijakan yang responsif dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Menkeu berharap masyarakat tidak hanya berfokus pada kekurangan pemerintah, melainkan juga melihat upaya perbaikan yang telah dijalankan.
Dengan kolaborasi dan partisipasi aktif, Sri Mulyani optimistis Indonesia dapat terus maju. Momen permintaan maaf Sri Mulyani menjadi simbol penting di tengah dinamika politik dan sosial yang sedang berlangsung.
Menkeu menekankan bahwa dukungan publik sangat dibutuhkan agar proses pembangunan berjalan optimal.
"Mari kita semua sambut masa depan dengan optimisme dan semangat kebersamaan. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia," ujarnya.