POSKOTA.CO.ID - Belasan orang diamankan oleh Polres Metro Jakarta Timur didgua terlibat dalam penjarahan rumah Uya Kuya.
Artis sekaligus anggota DPR RI itu, sempat menjadi sorotan publik dan menjadi sasaran massa tak dikenal hingga terjadi penjarahan di rumahnya yang terletak di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Usai peristiwa tersebut, sang istri Astrid Kuya pun buka suara dalam story Instagramnya dan mengungkapkan bahwa harta yang dijarah oleh massa tak dikenal itu sudah dimiliki sebelum menjadi anggota DPR RI.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan menjelaskan bahwa para terduga pelaku ditangkap dan terbagi dalam dua perkara.
“Ada dua pokok perkara yang terjadi malam itu, penyerangan terhadap petugas dan penjarahan,” kata Dicky.
“Sudah belasan orang diamankan,” sambungnya.
Hingga kini pihak kepolisian masih mengembangkan kasus dan menelusuri keterlibatan terduga pelaku lain.
Ia menegaskan dorongan aksi tersebut bukan karena kecewa, tetapi untuk keuntungan pribadi. Meski begitu, polisi masih memburu provokator yang menggerakan massa.
Baca Juga: Euforia Berujung Petaka: Eko Patrio dan Uya Kuya Dipecat PAN Usai Rumah Dijarah Massa
“Terduga pelaku merupakan warga sekitar, motifnya mencari untung, menguasai harta,” ucapnya.
Kronologi Penjarahan Rumah Uya Kuya
Pada Minggu, 31 Agustus 2025 pihak kepolisian mengamankan sembilan orang penjarah rumah Uya Kuya.
Peristiwa penjarahan tersebut terjadi pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Banyak orang mendatangi rumah anggota DPR RI itu dan membawa pulang perabotan dari rumah Uya Kuya.
Kejadian tersebut cepat hingga rumah tersebut porak-poranda. Sebelum peristiwa itu terjadi, diketahui jika aparat keamanan dari Polsek Duren Sawit berupaya mencegah massa.
Baca Juga: Istri Uya Kuya Buka Suara Usai Rumah Dijarah, Tegaskan Harta Dimiliki sebelum Jadi Anggota DPR
Tetapi hal itu gagal dan massa sudah sulit dikendalikan.
“Polsek Duren Sawit mencoba melakukan imbauan kepada massa bahwa tindakan yang akan dilakukan termasu pidana dan imbauan tersebut gagal,” kata Dicku.
Karena jumlah massa yang banyak dan sulit dikendalikan pada akhirnya pihak Polsek melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur.
Setelah itu, tim gabungan Reskrim dan Samapta langsung melakukan penindakan.
Hingga kini, Uya Kuya atau pihak keluarga belum muncul di publik atau memberikan klarifikasi pasca insiden penjarahan tersebut.