POSKOTA.CO.ID - Rumah politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, yang berada di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk oleh sekelompok massa pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
Insiden ini terekam dalam video berdurasi kurang dari satu menit yang beredar luas di media sosial, termasuk akun X @rob_in9911.
Suasana di lokasi terlihat tegang, dengan sejumlah orang berteriak di depan rumah.
"Gak ada orangnya," teriak massa di depan rumah Sahroni.
Sejumlah warganet pun memberikan komentar berbagai terkait aksi tersebut.
Baca Juga: Siapa Salsa Erwina? Ini Profil Influencer yang Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka soal DPR
Salah satunya menyoroti sikap anggota DPR yang dianggap menyindir rakyat terkait isu gaji tinggi.
"Rumah aleg yg joged-joged nyindir rakyat tentang gaji 3jt/hari, eko dan uya ga mau didatangin untuk silahturahmi kah?? Sama mbak aleg yg rumah nya di bintaro kena macet, mbak nafa. Siapa tau mereka jg butuh diajak silahturahmi," tulis salah satu akun X @Meea***.
Tak hanya kritik, sebagian warganet menyatakan dukungan terhadap aksi ini sebagai bentuk protes dan peringatan bagi pihak-pihak yang dianggap bersalah.
"Cari lagi rumah2 koruptor lebih masuk akal," cetus akun X @baji****.
Sementara itu, akun lain menekankan pentingnya aksi protes agar protes sebaiknya diarahkan pada pihak yang benar-benar bersalah.
"Nah yg pendemo asli tuh gini, ga bakar2 halte!," kata @Naji***.
Kontroversi Ucapan Ahmad Sahroni
Seperti diberitakan sebelumnya, sorotan publik terhadap Sahroni meningkat setelah pernyataannya terkait desakan membubarkan DPR akibat isu kenaikan tunjangan anggota legislatif.
Dalam kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara pada Jumat, 22 Agustus 2025, Sahroni menyebut, desakan tersebut sebagai “hal tolol”.
"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," ujar Sahroni di hadapan awak media.
Ia menegaskan, kritik terhadap DPR sah-sah saja, namun seruan untuk membubarkan lembaga legislatif dianggapnya tidak masuk akal dan berlebihan.
Terbaru, dampak dari kontroversi tersebut berujung pada pencopotan Ahmad Sahroni dari jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
Kini, Sahroni hanya menjabat sebagai anggota Komisi I DPR RI dan posisinya digantikan oleh Rusdi Masse Mappasessu.