Pramono ajak akademisi dan pakar dukung konservasi keanekaragaman hayati (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

JAKARTA RAYA

Pramono Ajak Akademisi dan Pakar Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati di Jakarta

Selasa 26 Agu 2025, 14:31 WIB

POSKOTA.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengajak para pakar dan akademisi untuk berkolaborasi dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati di ibu kota.

Seruan ini ia sampaikan saat membuka 18th Congress PBI and International Conference on Biodiversity and Future Biology (ICo-BioFuB) 2025 di Universitas Nasional, Selasa, 26 Agustus 2025.

Acara berskala internasional ini mengusung tema “Innovations for Conservation and Sustainability” dan dihadiri oleh para ahli serta mahasiswa dari berbagai negara.

“Biodiversitas bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga berhubungan erat dengan kesehatan, ekonomi, dan masa depan manusia. Karena itu, semua pihak perlu bersinergi mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati di Jakarta,” ujar Pramono dikutip dari Website Resmi Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Temui Gubernur Pramono di Balai Kota Jakarta, Sampaikan 3 Permintaan

Ia menilai, tema konferensi ini sangat relevan untuk menjawab tantangan global, termasuk pelestarian keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.

“Saya berharap konferensi ini dapat menghasilkan inovasi, ide, dan solusi untuk keberlanjutan generasi mendatang,” tambahnya.

Pramono juga menyambut baik jika Jakarta dimanfaatkan sebagai laboratorium penelitian biodiversitas.

“Kami terbuka untuk kerja sama riset antara Pemprov DKI dan universitas,” katanya.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara megabiodiversity memiliki ekosistem beragam, mulai dari hutan tropis, lautan, hingga kawasan urban yang berkontribusi besar terhadap keseimbangan ekologi dunia.

Baca Juga: Pramono Serahkan Kunci Rusunawa PIK Pulo Gadung, Pemprov DKI Komitmen Penuhi Hunian Layak

Pemerintah pun terus memperkuat komitmen melalui Global Biodiversity Framework serta Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025–2045.

Sebagai kota megapolitan, Jakarta juga memiliki ekosistem beragam, termasuk laut, darat, dan air tawar. Pramono mencontohkan ekosistem laut di Kepulauan Seribu yang kaya terumbu karang dan mangrove, serta ekosistem darat yang meliputi hutan kota, taman, ruang terbuka hijau, dan kebun pekarangan.

“Kota ini mengelola 49 hutan kota, 949 jalur hijau, 7 kebun bibit, 1.459 taman, dan 82 TPU yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau,” ungkapnya.

Meski urbanisasi terus berkembang, Jakarta tetap menjadi habitat bagi lebih dari 100 spesies burung, satwa langka, dan tumbuhan endemik, termasuk Elang Bondol sebagai maskot kota, Salak Condet, trenggiling sunda, penyu sisik, hingga kera ekor panjang.

Baca Juga: Pramono Tambah 14 Transjakarta di TB Simatupang

Namun, Pramono mengakui masih banyak tantangan, seperti polusi, alih fungsi lahan, perdagangan satwa ilegal, spesies invasif, dan dampak perubahan iklim seperti banjir rob serta cuaca ekstrem.

Untuk itu, Pemprov DKI telah menyiapkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati 2025–2029 dengan fokus pada konservasi in-situ dan ex-situ, konektivitas ruang hijau, pemanfaatan biodiversitas untuk pangan, obat-obatan, warisan budaya, hingga ekowisata, serta inovasi dan kolaborasi multi-pihak.

“Transformasi Jakarta menjadi kota global harus sejalan dengan upaya konservasi. Ini penting untuk menjaga keseimbangan ekologi, ketahanan iklim, dan kualitas hidup warga,” tegasnya.

Manajemen Advisor Universitas Nasional, Yuddy Chrisnandi, menambahkan bahwa ilmuwan dan praktisi biologi memiliki peran penting dalam menghadapi krisis global, termasuk perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan krisis pangan.

“Konferensi ini menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, ide, dan inovasi. Harapannya, akan lahir rekomendasi konkret untuk melestarikan alam sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan demi masa depan yang berkelanjutan,” ujar Yuddy.

Ia juga menekankan bahwa pelestarian biodiversitas harus menjadi prioritas melalui perlindungan habitat, pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, penegakan hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat.

Tags:
Gubernur DKI JakartaInnovations for Conservation and SustainabilityUniversitas Nasional18th Congress PBI and International Conference on Biodiversity and Future Biologykeanekaragaman hayatiakademisipakarPramono Anung

Insan Sujadi

Reporter

Insan Sujadi

Editor