"Kami tidak bisa sampaikan alasannya. Itu ranah majelis hakim," tegas perwakilan PA Tigaraksa.
Di sisi lain, sebagian warganet menilai perceraian ini adalah hal wajar bagi pasangan muda yang masih mencari keseimbangan antara karier, perhatian publik, dan kehidupan pribadi.
Mengapa Prosesnya Cepat?
Proses perceraian ini berlangsung relatif cepat. Beberapa faktor hukum yang memungkinkan putusan cepat di antaranya:
- Kedua pihak tidak hadir di persidangan sehingga hakim dapat menjatuhkan putusan verstek.
- Gugatan cerai talak memiliki alur yang jelas, yakni izin menjatuhkan talak, ikrar talak, hingga putusan berkekuatan hukum tetap.
- Keterbatasan waktu bagi atlet profesional seperti Arhan, yang lebih banyak berada di luar negeri.
Hal ini menunjukkan bahwa hukum keluarga di Indonesia memiliki mekanisme khusus agar perkara tetap berjalan meskipun para pihak berhalangan hadir.
Di luar sorotan hukum dan gosip publik, perceraian ini menyentuh sisi emosional banyak orang. Arhan dan Azizah masih sangat muda ketika menikah, masing-masing berusia awal 20-an. Pada usia tersebut, banyak pasangan masih dalam tahap pencarian jati diri dan keseimbangan hidup.
Tekanan sebagai figur publik, sorotan media sosial, serta ekspektasi keluarga besar bisa menjadi faktor yang tidak kasat mata namun membebani. Netizen kerap lupa bahwa selebritas tetaplah manusia biasa yang rentan salah langkah, ragu, dan lelah.
Dalam banyak kasus, perceraian bukan sekadar kegagalan, melainkan pilihan realistis ketika dua individu tidak lagi menemukan titik temu. Perspektif ini jarang muncul dalam wacana publik, padahal penting untuk melihat perceraian bukan hanya dari sisi negatif, tetapi juga sebagai bentuk keberanian mengambil keputusan besar demi kebaikan kedua belah pihak.
Baca Juga: 6 Zodiak Diprediksi Paling Beruntung Hari Ini Selasa 26 Agustus 2025, Dari Cancer hingga Libra!
Reaksi Netizen: Antara Dukungan dan Cibiran
Di media sosial, perceraian ini menimbulkan dua kubu reaksi. Sebagian netizen memberikan dukungan penuh kepada Arhan, mengingat ia tengah fokus pada karier sepak bolanya di luar negeri. Dukungan ini menekankan bahwa publik harus menghargai privasi selebritas.
Namun, ada juga yang melontarkan cibiran, menganggap bahwa pernikahan keduanya sejak awal terlalu terburu-buru. Reaksi beragam ini menggambarkan betapa perceraian figur publik selalu menjadi "konsumsi massal", meski sejatinya menyangkut urusan pribadi.
Kisah perceraian Pratama Arhan dan Azizah Salsha adalah cermin nyata bahwa kehidupan publik figur tidak selalu seindah sorotan kamera. Di balik senyum dan gemerlap popularitas, ada pertarungan batin, tekanan publik, hingga keputusan sulit yang harus diambil.
Sebagai publik, kita diajak untuk lebih bijak dalam menyikapi kabar perceraian selebritas. Alih-alih menambah luka dengan komentar negatif, akan lebih manusiawi jika kita memberikan ruang, doa, dan dukungan.
.jpeg)
