Kepala Sekolah SMPN 13 Kota Bekasi, Tetik Atikah. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA RAYA

SMPN 13 Kota Bekasi Didemo Ratusan Alumni, Kepala Sekolah Minta Korban Melapor ke DP3A

Senin 25 Agu 2025, 19:12 WIB

BEKASI BARAT, POSKOTA.CO.ID - Ratusan alumni SMP Negeri 13 Kota Bekasi menggelar aksi unjuk rasa di halaman sekolah, Senin 25 Agustus 2025. Mereka menuntut agar seorang guru olahraga berinisial J dipecat dan diproses hukum atas dugaan pelecehan terhadap siswi kelas IX dan beberapa alumni.

Aksi yang berlangsung sejak siang hingga sore itu, sempat diwarnai ketegangan antara massa dan pihak sekolah. Para pendemo mendesak agar pihak sekolah tidak menutup-nutupi kasus dan memberikan kepastian tindakan terhadap guru yang dilaporkan.

Kepala Sekolah SMPN 13 Kota Bekasi, Tetik Atikah, mengakui, pihaknya telah menerima laporan terkait kasus tersebut. Ia menyebut pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk penanganan lebih lanjut.

“Ya, tadi dari DP3A sudah ke sini dengan maksud untuk menyelesaikan. Tapi kan enggak bisa langsung selesai. Harus ada progres dulu, baik dengan meminta keterangan dari yang merasa jadi korban maupun dari pelaku. Semua sudah diinformasikan oleh DP3A,” kata Tetik, saat ditemui di Poskota, Senin 25 Agustus 2025.

Baca Juga: Demo Menuntut Pengusutan Dugaan Pelecehan di SMPN 13 Kota Bekasi Sempat Ricuh

Ia menegaskan, siswa maupun alumni yang mengaku menjadi korban dipersilakan melapor secara resmi. Menurutnya, laporan tanpa ada bukti valid bisa menjadi fitnah dan omong kosong belaka.

“Bagi yang merasa menjadi korban, ditunggu mulai besok jam 9 pagi untuk membuat pernyataan. Segala sesuatunya harus ada bukti tertulis, tidak bisa hanya berdasarkan omongan saja,” jelasnya.

Tetik menuturkan, meski baru satu laporan resmi yang masuk, pihak sekolah telah memberikan sanksi terhadap guru berinisial J tersebut. Guru bersangkutan dikenai skorsing selama satu minggu serta dicopot dari jabatan tambahan sebagai wali kelas dan pembina OSIS.

“Sekarang ini beliau ASN, jadi kepala sekolah tidak bisa memecat. Saya hanya sebatas menonaktifkan dari tugas tambahan. Kalau tugas pokok, itu ranahnya Disdik dan BKPSDM,” tegasnya.

Lebih jauh, Tetik menyebut pihak sekolah juga sudah menegur langsung guru tersebut saat pertama kali kasus dugaan pelecehan itu mencuat.

Bahkan, yang bersangkutan mengakui sejumlah perbuatannya meski berdalih tidak berniat melecehkan.

“Untuk merangkul ya mengaku, untuk pegang paha ya mengaku. Tapi beliau bilang tidak bermaksud melecehkan. Meski begitu, tetap kami berikan sanksi,” ungkap Tetik.

Saat ini beredar kabar di media sosial bahwa dugaan tindakan tidak pantas itu sudah terjadi sejak lama karena guru J telah puluhan tahun mengajar.

Namun, Tetik menegaskan bahwa sejak dirinya menjabat sebagai kepala sekolah empat tahun lalu, baru kali ini ada laporan resmi.

“Saya sudah 4 tahun di sini, tidak pernah ada laporan. Justru baru ada dari siswa yang sekarang aktif. Kemarin tidak ada, tahun lalu tidak ada,” kata Tetik.

Baca Juga: Viral di X dan Instagram, Siapa Dalang Pelecehan terhadap Uan Juicy Luicy hingga Sang Vokalis Tendang Uang Saweran?

Ia menambahkan, kondisi siswa yang melapor saat ini masih mengikuti kegiatan belajar seperti biasa tanpa menunjukkan tanda trauma.

“Anaknya masih sekolah seperti biasa, tidak ada yang mogok atau menolak masuk sekolah,” ungkapnya.

Setelah aksi dugaan pelecehan ini viral dan menimbulkan demonstrasi ini, Tetik memastikan pihaknya siap bila dipanggil Dinas Pendidikan untuk dimintai keterangan terkait kasus ini.

Ia menegaskan, tindak lanjut hukum menjadi hak keluarga korban, apakah ingin diselesaikan secara kekeluargaan atau melalui jalur kepolisian.

“Kalau kepolisian, itu tergantung korban dan keluarganya. Sekolah sudah menindak sesuai kewenangan,” jelasnya. (cr-3)

Tags:
Jabodetabek guru olahraga smpn 13 kota bekasi lecehkan siswidemo alumni smpn 13 kota bekasipelecehan seksual SMPN 13 Kota Bekasi

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor