POSKOTA.CO.ID - Investasi emas menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat Indonesia dalam menjaga nilai aset dan menambah kekayaan.
Fenomena meningkatnya minat masyarakat terhadap emas sendiri terlihat dari pertumbuhan transaksi emas baik fisik maupun digital.
Namun, meski terkenal aman, investasi emas tetap memiliki risiko dan karakteristik tertentu yang perlu dipahami sebelum memutuskan membeli.
Memahami risiko-risiko ini menjadi langkah penting agar investor tidak terkejut saat nilai emas bergerak naik turun di pasaran.
Lantas, apa saja yang harus diperhatikan agar tidak rugi saat ingin memulai investasi emas? Simak selengkapnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp24.000 pada Jumat, 15 Agustus 2025
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Investasi Emas
Dikutip dari kanal YouTube Halo Emas, berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum investasi emas.
1. Kenali Karakteristik Emas
Emas memang sering disebut sebagai instrumen investasi aman, namun bukan berarti tanpa risiko.
Sama seperti instrumen lain, emas memiliki kelebihan dan kelemahan yang harus dipahami.
- Spread Emas: Spread adalah selisih antara harga beli dan harga jual emas. Misalnya, ketika membeli emas hari ini, jika dijual kembali langsung, Anda akan mendapatkan nilai lebih rendah dari harga beli awal.
- Harga Fluktuatif: Meski cenderung stabil, harga emas tetap fluktuatif. Bisa naik, bisa turun. Jika harga turun, nilai investasi kita berkurang. Jadi, jangan menganggap emas sebagai investasi yang selalu “aman” tanpa risiko.
- Spread Emas Fisik: Untuk emas fisik, terutama kepingan kecil, spread cenderung lebih besar dibanding kepingan yang lebih besar. Artinya, investasi emas dengan kepingan kecil bisa lebih merugikan jika dijual dalam waktu dekat.
Baca Juga: Benarkah Investasi Emas sebagai Cara Melindungi Kekayaan? Simak Penjelasannya
2. Perbedaan Harga Tiap Produk Emas
Setiap produk emas memiliki harga yang berbeda, meski kadar emasnya sama.
Contohnya, emas perhiasan 24 karat berbeda harganya dengan emas batangan Antam 24 karat.
Begitu juga antara produsen emas fisik seperti Antam, UBS, Lotus, dan lainnya.
Perbedaan ini dipengaruhi kualitas, gramasi, dan biaya operasional masing-masing toko.
Sebelum membeli emas, pastikan mengetahui harga spesifik dari produk dan toko yang dipilih. Dengan begitu, investasi emas bisa lebih aman dan menguntungkan.
3. Kenali Tujuan Investasi Emas
Sebelum membeli emas, tentukan tujuan investasi: jangka panjang atau jangka pendek. Emas lebih cocok untuk investasi jangka panjang (5–10 tahun).
- Jangka pendek: Risiko rugi lebih tinggi karena pergerakan harga emas kecil, sementara spread tetap ada.
- Jangka panjang: Kenaikan harga emas cenderung melampaui spread, sehingga potensi keuntungan lebih besar.
Dengan memahami tujuan investasi, Anda bisa memilih strategi yang tepat dan meminimalkan risiko kerugian.
Disclaimer: Konten ini dibuat untuk tujuan edukasi dan informasi. Semua keputusan investasi tetap menjadi tanggung jawab masing-masing individu.
Penulis tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari aktivitas investasi.