Nirina Zubir tampil elegan dalam balutan busana rancangan Wilsen Willim di gala premiere film Hanya Namamu Dalam Doaku. (Sumber: Instagram/@nirinazubir_)

HIBURAN

Nirina Zubir Curi Perhatian di Gala Premiere Hanya Namamu Dalam Doaku

Senin 18 Agu 2025, 10:08 WIB

POSKOTA.CO.ID - Setiap gala premiere bukan hanya sekadar acara perayaan peluncuran film, melainkan juga momentum penting yang merepresentasikan kerja keras seluruh tim produksi.

Pada Senin malam, 18 Agustus 2025, sorotan publik tertuju pada Hanya Namamu Dalam Doaku, film drama keluarga yang menghadirkan kisah emosional sarat makna. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Nirina Zubir, aktris sekaligus presenter yang telah lama dikenal publik Indonesia.

Penampilannya yang elegan memadukan busana tradisional dengan sentuhan modern, sekaligus mencerminkan perjalanan panjang seorang aktris yang konsisten menjaga kualitas karya dan reputasi di industri hiburan.

Namun, lebih dari sekadar tampilan luar, kehadiran Nirina di premiere film ini menyimpan kisah personal yang sarat refleksi.

Baca Juga: Profil Bianca Alessia Pembawa Baki Bendera Merah Putih di Upacara HUT RI ke-80 di Istana

Nirina Zubir: Dari Penyiar Radio Hingga Ikon Layar Lebar

Nirina Zubir bukan nama asing di dunia hiburan Indonesia. Kariernya dimulai dari dunia penyiaran radio Prambors, sebelum kemudian dikenal publik luas sebagai VJ MTV dan presenter acara televisi.

Karier aktingnya semakin bersinar lewat film-film populer seperti Get Married (2007), Sunshine Becomes You (2015), hingga Keluarga Cemara (2019).

Keberhasilan Nirina tidak datang secara instan. Ia membangun reputasi melalui kerja keras, disiplin, dan kesetiaan terhadap karya yang dipilihnya. Dalam perjalanan itu, ia juga dikenal mampu memadukan profesionalitas dengan kehangatan personal, sesuatu yang menjadikan dirinya sosok inspiratif bagi generasi muda.

Penampilan di Gala Premiere: Elegan, Tegas, dan Personal

Dalam unggahan di Instagram, Nirina membagikan momen kebanggaan saat menghadiri gala premiere. Ia tampil dengan atasan beskap kotak-kotak karya desainer Wilsen Willim yang dipadukan dengan kain batik berwarna cerah. Perpaduan itu tidak hanya menonjolkan identitas budaya, tetapi juga menegaskan karakter personalnya sebagai perempuan modern yang menghargai akar tradisi.

Tak hanya itu, aksesori berupa bross emas berukuran besar menambahkan kesan berwibawa. Riasan wajah yang flawless serta gaya rambut sleek bun melengkapi penampilannya, menghadirkan aura elegan namun tetap bersahaja. Dalam kacamata publik, penampilan Nirina di malam itu adalah representasi keselarasan antara gaya, karakter, dan pesan yang hendak disampaikan lewat film.

“Alhamdulillah lepas sudah mulesnya kemarin akhirnya anak karya ke-3 lahir. Sekarang tinggal promo supaya teman-teman aware sama karya terbaru ini dan menontonnya di bioskop,” tulis Nirina dalam unggahannya.

Hanya Namamu Dalam Doaku: Film yang Sarat Emosi

Film ini menghadirkan deretan aktor dan aktris papan atas, termasuk Vino G. Bastian, Naysilla Mirdad, Ge Pamungkas, hingga Anantya Kirana.

Diproduksi oleh Sinemaku Pictures, Hanya Namamu Dalam Doaku menjadi film kedua mereka tahun ini setelah sebelumnya sukses dengan Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (2024) yang meraih lebih dari satu juta penonton.

Keunikan film ini terletak pada kolaborasi tiga sosok muda penuh semangat Bryan Domani, Umay Shahab, dan Prilly Latuconsina. Untuk Bryan Domani, ini adalah debutnya sebagai produser.

Sinemaku Pictures sendiri kembali menggandeng sutradara Reka Wijaya, yang sebelumnya sukses membangun narasi penuh emosi dalam film kolaborasi terdahulu.

Peran Nirina: Belajar Dari Karakter Hanggini

Dalam wawancara, Nirina mengungkapkan bahwa ia berperan sebagai Hanggini, seorang istri yang menghadapi jarak emosional dengan suaminya.

Peran ini menuntut pendalaman karakter yang tidak sederhana, karena menyentuh persoalan batin, relasi rumah tangga, dan perjuangan merawat pasangan yang menderita ALS.

Nirina menyebut bahwa peran tersebut memberinya pelajaran mendalam: kebaikan sejati harus nyata dan tulus, bukan sekadar pencitraan.

Pesan itu bukan hanya relevan dalam konteks cerita, melainkan juga dalam kehidupan nyata, terutama bagi para caregiver yang kerap berjuang dalam senyap merawat anggota keluarga yang sakit.

Gala Premiere: Momen Kehangatan dan Solidaritas

Acara gala premiere yang berlangsung hangat turut dihadiri para pemain lain seperti Naysilla Mirdad dan Anantya Kirana. Bagi Nirina, momen itu bukan sekadar selebrasi, melainkan juga simbol solidaritas antarpemain dan tim produksi.

Kehangatan itu terlihat dari interaksi natural yang tercermin di atas panggung maupun di balik layar.

Kehadiran rekan-rekan seprofesi dalam acara tersebut memperkuat pesan bahwa industri film bukan hanya soal karya individu, melainkan kolaborasi kolektif. Setiap orang dari aktor, produser, sutradara, hingga kru teknis punya kontribusi yang membentuk kualitas akhir sebuah film.

Film Sebagai Cermin Kehidupan

Sebagai manusia, kita kerap mencari representasi pengalaman emosional dalam karya seni. Hanya Namamu Dalam Doaku menghadirkan kisah yang begitu dekat dengan kehidupan banyak orang jarak emosional dalam hubungan, perjuangan merawat pasangan yang sakit, serta pencarian makna kebaikan sejati.

Dari perspektif penonton, film ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan ajakan untuk merenung. Bagaimana kita memaknai cinta? Apa artinya kesetiaan?

Bagaimana kebaikan bisa dihadirkan secara nyata, bukan hanya dalam kata-kata? Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi relevan dalam kehidupan sehari-hari, membuat film ini memiliki daya tarik universal.

Baca Juga: Trading Lewat HP vs Laptop, Apa Bedanya? Simak Ulasannya

Sinemaku Pictures: Membangun Ekosistem Film yang Emosional dan Relevan

Sinemaku Pictures semakin menunjukkan identitasnya sebagai rumah produksi yang konsisten menghadirkan narasi emosional. Keberhasilan Bolehkah Sekali Saja Kumenangis membuktikan bahwa pasar film Indonesia terbuka pada cerita-cerita yang membumi, bukan sekadar spektakel visual.

Dengan Hanya Namamu Dalam Doaku, mereka melanjutkan tradisi itu, sekaligus membuka ruang bagi sineas muda seperti Bryan Domani untuk terlibat dalam produksi. Kehadiran generasi baru ini penting untuk keberlanjutan industri film Indonesia, yang membutuhkan energi segar sekaligus keberanian bereksperimen.

Gala premiere Hanya Namamu Dalam Doaku bukan hanya tentang busana, karpet merah, atau selebrasi semata. Acara itu menjadi titik temu antara karya, pesan, dan makna personal para pelakunya.

Nirina Zubir, dengan perjalanan karier panjang dan penampilannya yang anggun, menjadi simbol bagaimana seni bisa menjadi ruang refleksi.

Film ini dijadwalkan tayang mulai 21 Agustus 2025, dan ekspektasi publik pun kian menguat. Bagi Nirina, film ini adalah anak karya ketiga yang lahir dengan penuh perjuangan. Bagi penonton, film ini bisa jadi ruang untuk merenungkan makna cinta, kesetiaan, dan kebaikan yang nyata.

Tags:
Reka Wijaya sutradaraBryan Domani produser filmfilm terbaru Sinemaku PicturesHanya Namamu Dalam Doaku 2025Nirina Zubir gala premiere

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor