POSKOTA.CO.ID - Investasi emas kerap dianggap sebagai salah satu instrumen keuangan paling aman dan menguntungkan.
Namun, investasi emas ternyata tidak selalu semulus yang dibayangkan. Masih banyak jebakan dan kesalahan yang bisa membuat keuntungan berubah menjadi kerugian.
Oleh karena itu, penting bagi setiap calon investor untuk memahami seluk-beluk investasi emas secara menyeluruh sebelum memutuskan membeli.
Tidak hanya soal harga atau tren kenaikan, tapi juga memahami aspek legalitas, keamanan, serta strategi beli dan jual yang tepat.
Dengan memahami risiko dan cara menghindarinya, investasi emas bukan lagi sekadar simbol kekayaan, tetapi juga sarana finansial yang aman dan menguntungkan untuk jangka menengah maupun panjang.
Dikutip dari kanal YouTube Rita Rahayu Official, berikut adalah beberapa kesalahan saat investasi emas dan cara menghindarinya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp24.000 pada Jumat, 15 Agustus 2025
1. Mengabaikan Kemurnian dan Bentuk Emas
Investasi emas perhiasan terlihat menarik karena bisa dipakai sekaligus disimpan sebagai aset.
Sayangnya, perhiasan biasanya dicampur logam lain agar lebih keras dan tahan lama.
Selain itu, ada biaya cetak atau making fee yang tinggi, sehingga saat dijual kembali, nilai emas murni menjadi lebih kecil daripada harga beli.
Cara menghindari:
- Pilih emas batangan 24 karat bersertifikat (kemurnian 99 persen).
- Beli dari penjual resmi seperti pegadaian, bank, atau toko emas yang terdaftar OJK.
- Hindari perhiasan sebagai investasi murni karena markup tinggi bisa mengurangi keuntungan.
2. Penyimpanan Emas yang Tidak Aman
Banyak investor pemula menyimpan emas sembarangan di rumah, sehingga rawan dicuri. Penyimpanan yang aman sangat penting untuk melindungi aset.
Cara menghindari:
- Simpan emas di brankas rumah atau deposit box bank.
- Gunakan layanan tabungan emas resmi di pegadaian atau bank yang diawasi OJK.
- Meski ada biaya sewa, keamanan jauh lebih penting daripada risiko kehilangan emas.
Baca Juga: Resep Spaghetti di Grow a Garden, Intip Bahan dan Cara Memasaknya di Sini!
3. Tidak Mengecek Legalitas Penjual
Era digital mempermudah jual beli emas online, tapi banyak kasus penipuan emas bodong.
Kesalahan pemula biasanya tergiur harga murah tanpa memastikan legalitas penjual.
Cara menghindari:
- Beli dari sumber terpercaya seperti pegadaian, bank, toko emas resmi.
- Pastikan perusahaan terdaftar di OJK, memiliki NPWP, dan badan hukum jelas.
- Hindari transfer ke rekening pribadi penjual yang tidak jelas.
4. Tidak Membandingkan Harga
Banyak investor terburu-buru membeli emas karena FOMO atau harga diprediksi naik.
Padahal harga emas fluktuatif harian, dan mark up tiap toko bisa berbeda cukup besar.
Cara menghindari:
- Bandingkan harga emas di beberapa penjual resmi.
- Cek harga resmi di website pegadaian sebelum membeli.
- Gunakan strategi buy low, sell high: beli saat harga turun, jual saat harga naik.
5. Tidak Menentukan Tujuan dan Strategi Investasi
Emas adalah instrumen jangka menengah hingga panjang. Kesalahan fatal adalah membeli lalu panik menjual saat harga turun, atau membeli saat harga sudah tinggi.
Cara menghindari:
- Tentukan tujuan investasi: dana darurat, jangka panjang, atau masa tua.
- Simpan emas minimal 2 tahun untuk keuntungan optimal.
- Pantau harga emas dan berita ekonomi untuk memutuskan waktu beli dan jual yang tepat.
Investasi emas bisa menguntungkan jika dilakukan dengan strategi yang tepat.
Hindari lima kesalahan di atas agar aset emas kamu aman dan terus berkembang.
Disclaimer: Naskah ini disusun untuk tujuan edukasi dan informasi. Tidak dimaksudkan sebagai saran investasi profesional.
Setiap keputusan investasi tetap menjadi tanggung jawab individu, dan pembaca dianjurkan melakukan riset tambahan serta konsultasi dengan pihak berwenang atau ahli keuangan sebelum melakukan transaksi emas.