Ilustrasi waktu dan uang. (Sumber: PxHere)

EKONOMI

Cara Membangun Kekayaan: Active Income vs Investment, Begini Kata Ahli

Sabtu 16 Agu 2025, 13:53 WIB

POSKOTA.CO.ID – Membangun kekayaan bukanlah hal instan. Setiap orang memiliki jalannya masing-masing, tergantung pada kemampuan, fokus, dan strategi yang dijalani.

Entrepreneur sekaligus Founder The Overpost, Leon Hartono, membagikan pandangannya tentang dua cara utama dalam membangun kekayaan, yakni melalui active income dan investment.

Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui ulasan selengkapnya.

Baca Juga: 12 Strategi Investasi Emas Digital yang Terbukti Aman dan Menghasilkan Cuan Maksimal

Dua Jalur Membangun Kekayaan

Menurut Leon, secara umum terdapat dua cara untuk mengembangkan kekayaan.

“Ada dua cara ya buat bangun kekayaan: active income dan juga investment. Kebanyakan orang itu cuma salah satu. Kalau misalnya lu adalah orang-orang yang jago banget di bisnis atau lu seorang profesional, artinya lu membangun kekayaan melalui active income,” jelas Leon, dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Active income biasanya diperoleh dari profesi atau bisnis. Orang yang bekerja keras, misalnya hingga 60 jam per minggu, secara otomatis sudah tidak memiliki banyak waktu untuk mendalami teori investasi yang rumit.

“Return investasi 6 sampai 15 persen itu target yang ideal soalnya lu fokus di bisnis atau kerja selama 60 jam seminggu dan otomatis udah nggak ada waktu lagi buat baca buku Benjamin Graham atau pelajarin flow saham Indo kayak Choai,” tambahnya.

Baca Juga: Begini Cara Investasi dengan Gaji UMR Rp3 Juta, Ternyata Bisa Cuan!

Fokus pada Investasi

Di sisi lain, ada juga orang yang sepenuhnya fokus menjadi investor atau trader. Tipe ini menjadikan portofolio sebagai sumber utama pertumbuhan kekayaan.

“Kalau misalnya lu tipe-tipe full time investor atau trader, artinya lu fokus nembuhin portofolio lu. Kalau misalnya di sini lu wajib dapat return di atas rata-rata, misalnya 15 persen sampai 25 persen setahun supaya return lu itu bisa compounding,” kata Leon.

Dengan kata lain, seorang investor murni dituntut untuk bisa mencapai imbal hasil yang lebih tinggi daripada standar pasar agar kekayaannya bisa tumbuh secara berlipat melalui efek compounding.

Menariknya, ada juga orang yang mampu menguasai keduanya, menjadi profesional atau pebisnis sekaligus investor yang cerdas.

Baca Juga: Gen Z Bisa Lirik! Ini Cara Capai Tabungan Rp100 Juta dalam 3 Tahun Lewat Investasi Saham

“Kalau misalnya lu jago di dua-duanya, pertumbuhan kekayaan lo itu bisa tumbuh yang paling cepat. Nah, untuk menentukan portofolio, lu harus jujur dulu antara tiga ini, lu ini yang mana?” pungkas Leon.

Tags:
FinansialActive IncomeInvestasi Kekayaan

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor