Persija Keluhkan Kerusakan Rumput JIS Usai Konser, Ini Tanggapan Pramono Anung

Jumat 15 Agu 2025, 16:17 WIB
Rumput JIS rusak usai konser dikeluhkan Persija. Pramono Anung dorong Jakpro pelajari teknologi pemulihan rumput ala Singapura yang hanya butuh 5 hari. (Foto: persija.id)

Rumput JIS rusak usai konser dikeluhkan Persija. Pramono Anung dorong Jakpro pelajari teknologi pemulihan rumput ala Singapura yang hanya butuh 5 hari. (Foto: persija.id)

POSKOTA.CO.ID - Isu kualitas lapangan Jakarta International Stadium (JIS) kembali mencuat ke permukaan. Persoalan ini semakin kritis mengingat JIS tidak hanya berfungsi sebagai kandang Persija Jakarta di Liga 1 2025-2026, tetapi juga kerap digunakan untuk berbagai acara non-sepak bola seperti konser musik besar.

Akibatnya, kualitas rumput mengalami penurunan signifikan yang berdampak pada performa pemain dan kualitas pertandingan.

Merespon hal ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengambil langkah tegas dengan mendorong pengelola JIS untuk mempelajari sistem pemeliharaan rumput ala Singapura yang terkenal efisien.

Langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi permanen untuk mempertahankan kualitas lapangan meskipun stadion digunakan untuk berbagai macam acara.

Baca Juga: NCT Dream 'Usir' Persija dari JIS, Macan Kemayoran Terpaksa Pindah Kandang ke Bekasi

Kualitas Rumput JIS Jadi Bahan Keluhan

Sebagai salah satu stadion termegah di Ibu Kota, JIS kini menjadi kandang baru Persija Jakarta di Liga 1 2025-2026. Namun, sejumlah pemain dan pelatih kerap menyoroti buruknya kondisi rumput, terutama setelah JIS digunakan untuk konser atau event non-sepak bola.

Carlos Peña, mantan pelatih Persija yang kini menukangi Persita Tangerang, secara terbuka mengkritik lapangan JIS usai timnya kalah 0-4 dari Persija. "Kualitas rumput sangat memengaruhi permainan. Ini harus diperbaiki," ujarnya.

Baca Juga: Cek Jadwal BRI Super League 2025 Pekan Kedua: Persija vs Persis dan Persib vs Persijap

Pramono Anung: Perlu Pemulihan Cepat ala Singapura

Menanggapi keluhan tersebut, Pramono Anung mengakui bahwa masalah rumput JIS masih menjadi pekerjaan rumah. "JIS ini sedang dalam penyempurnaan infrastruktur, dan yang lebih penting adalah persoalan rumput yang seringkali menjadi handicap (buruk) kalau habis konser atau acara lain," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis, 14 Agustus 2025.

Ia meminta Jakpro, selaku pengelola JIS, mempelajari teknologi pemulihan rumput dari Singapura yang hanya membutuhkan waktu lima hari pasca-event.

"Saya minta Jakpro belajar dari negara yang bisa memperbaiki rumput dalam 5 hari, seperti di Singapura. Begitu selesai konser, rumput digulung dan dikembalikan dengan cepat," tegasnya.


Berita Terkait


News Update