POSKOTA.CO.ID - Usai menuntaskan misi di kualifikasi AFC Champions League Two dengan kemenangan tipis 2-1 atas Manila Digger di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Rabu, 13 Agustus 2025 Persib Bandung kini dihadapkan pada tantangan baru laga tandang perdana di musim ini melawan Persijap Jepara dalam ajang Super League Indonesia.
Pertandingan dijadwalkan berlangsung pada Senin (18/8/2025), hanya lima hari setelah duel sengit di level Asia. Situasi ini membuat waktu pemulihan skuad Maung Bandung menjadi sangat terbatas.
Baca Juga: Modal Kemenangan Beruntun, Persib Pede Pertahankan Tren Positif dari Persijap
Dari Gelora Bandung ke Kota Ukir: Perjalanan Penuh Perhitungan
Tim asuhan Bojan Hodak akan bertolak ke Jepara pada Sabtu (16/8/2025) melalui jalur darat. Perjalanan yang memakan waktu sekitar 6–7 jam ini menjadi tantangan tersendiri, mengingat jarak tempuh yang cukup panjang dapat memengaruhi kondisi fisik pemain.
Bagi Persib, ini bukan sekadar pertandingan tandang biasa. Ini adalah ujian adaptasi pertama mereka di musim baru, menghadapi atmosfer stadion lawan dan publik Jepara yang dikenal sangat fanatik. Dukungan penuh dari Laskar Kalinyamat diprediksi akan menciptakan tekanan tambahan bagi para pemain.
Kelelahan Pasca Laga Asia: Faktor yang Tidak Bisa Diabaikan
Pelatih Bojan Hodak secara terbuka mengakui bahwa mayoritas pemainnya masih merasakan efek kelelahan setelah duel melawan Manila Digger.
"Ini hari kedua (setelah lawan Manila Digger) dan mayoritas pemain mengalami kelelahan. Lucho berlatih lebih sedikit, Berguinho juga berlatih lebih sedikit, tapi mereka semua sudah siap untuk bermain," ujar Bojan di Lapangan Pendamping Stadion GBLA, Jumat, 15 Agustus 2025.
Di balik pernyataan itu, tersirat tantangan besar manajemen rotasi. Laga di kompetisi Asia biasanya menuntut intensitas tinggi, dan ketika jarak ke pertandingan berikutnya sangat singkat, risiko cedera meningkat.
Pemulihan: Lebih dari Sekadar Istirahat
Bojan mengungkapkan bahwa ada perlakuan khusus bagi para pemain inti yang menjadi starter melawan Manila Digger.
Metode pemulihan yang digunakan mencakup pijat terapi, mandi air dingin-panas, serta sesi latihan ringan untuk membantu mempercepat regenerasi otot.
Pendekatan ini tidak sekadar untuk memulihkan stamina, tetapi juga menjaga mental pemain agar tetap segar. Dalam sepak bola modern, pemulihan mental sama pentingnya dengan pemulihan fisik. Perjalanan panjang dan tekanan bertanding bisa menggerus fokus, dan pelatih yang cerdas akan memperhitungkan faktor ini.
Persijap Jepara: Lebih Segar, Lebih Siap
Di sisi lain, Persijap Jepara berada dalam kondisi fisik yang relatif lebih prima. Mereka terakhir kali bermain pada 8 Agustus 2025 saat menahan imbang PSM Makassar 1-1. Jeda yang lebih panjang memberi mereka kesempatan mempersiapkan strategi khusus untuk menjamu Persib.