Pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting agar langkah awal dilakukan secara bertahap dan aman.
2. Pilih Platform yang Paling Cocok dengan Kebutuhan
Tidak ada platform emas digital yang sempurna. Ada yang menawarkan selisih harga beli dan jual (spread) rendah namun fitur terbatas, ada pula yang memiliki brand besar namun spread tinggi.
Calon investor perlu menentukan prioritas. Jika mengutamakan kepercayaan merek dan jaringan luas, pilih platform yang sudah dikenal publik.
Jika fokus pada biaya transaksi rendah, pilih platform dengan spread lebih murah meski fiturnya mungkin tidak selengkap yang lain.
Baca Juga: Berapa Harga Emas Antam Rabu, 6 Agustus 2025? Cek Sekarang di Sini
3. Pastikan Emas Digital Bisa Dicetak Menjadi Fisik
Fitur pencetakan emas menjadi nilai tambah. Jika suatu saat investor ingin memegang emas fisik, prosesnya bisa dilakukan langsung tanpa harus menjual emas digital terlebih dahulu lalu membeli kembali emas fisik.
Platform yang menyediakan fasilitas cetak emas memberikan fleksibilitas lebih bagi investor untuk beralih antara format digital dan fisik sesuai kebutuhan.
4. Periksa Legalitas Platform
Di Indonesia, perdagangan emas digital diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sedangkan produk tabungan emas online tertentu juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Legalitas ini penting karena memastikan bahwa emas yang dibeli disimpan dan diawasi oleh pihak berwenang, sehingga mengurangi risiko penipuan atau penyalahgunaan dana nasabah.
5. Cek Ulasan di App Store dan Play Store
Karena seluruh transaksi emas digital bergantung pada sistem, kestabilan aplikasi menjadi kunci.
Sebelum memutuskan, baca ulasan pengguna di App Store atau Play Store.
Jika banyak keluhan terkait verifikasi, transaksi gagal, atau sistem sering error, sebaiknya pertimbangkan platform lain dengan rating lebih tinggi dan ulasan positif.