POSKOTA.CO.ID - Pendiri Wuthelam Group sekaligus pemegang saham utama Nippon Paint, Goh Cheng Liang dikabarkan meninggal dunia di usia 98 tahun.
Sosok yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Singapura ini menghembuskan napas terakhir pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Kabar duka ini diumumkan secara resmi oleh pihak keluarga melalui pernyataan tertulis.
Dalam keterangan tersebut, keluarga menyebut, Goh meninggal dunia dengan tenang di tengah kehangatan orang-orang terkasih.
Lantas, apa penyebab kematian Goh Cheng Liang? Cek profil selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Rekaman Jessica Radcliffe Diserang Paus Orca Viral, Benarkah? Begini Fakta yang Terungkap
Apa Penyebab Kematian Goh Cheng Liang?
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga belum mengungkap secara rinci penyebab meninggalnya Goh Cheng Liang.
Namun, banyak pihak menyampaikan duka cita mendalam, mengingat perannya yang besar dalam dunia usaha dan kontribusinya terhadap perekonomian Singapura.
Berapa Harta Kekayaan Goh Cheng Liang?
Goh Cheng Liang bukan sekadar pengusaha sukses, tetapi juga figur berpengaruh dalam perkembangan industri cat dan pelapis di Asia.
Di bawah kepemimpinannya, Nippon Paint berkembang menjadi salah satu produsen cat terbesar di dunia, menembus pasar internasional dan menjadi merek yang dikenal luas.
Kepiawaiannya dalam mengelola bisnis membuat Goh berhasil membangun jaringan pasar global yang mengokohkan posisinya sebagai miliarder.
Menurut daftar Forbes 2025, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai 13 miliar dolar AS atau sekitar Rp221,78 triliun.
Baca Juga: Apa Profesi Vicky Kharisma? Suami Acha Septriasa yang Diduga Cerai Usai Viral Postingan Co-Parenting
Profil Goh Cheng Liang
Goh Cheng Liang lahir di Singapura pada tahun 1927. Masa kecilnya diwarnai dengan keterbatasan.
Selama 12 tahun pertama hidupnya, ia tinggal bersama orang tua, tiga saudara perempuan, dan seorang saudara laki-laki di sebuah kamar sewaan sempit.
Ketika Perang Dunia II pecah, Goh diungsikan ke Muar, Johor, untuk membantu saudara iparnya menjual jaring ikan.
Ia baru kembali ke Singapura pada 1943. Setibanya di tanah kelahiran, ia mencoba membangun usaha minuman bersoda, namun bisnis tersebut gagal.
Kesempatan emas datang pada 1949 ketika tentara Inggris melelang perlengkapan pasca perang.
Goh membeli beberapa barel cat sisa dengan harga murah. Berbekal kamus bahasa Mandarin tentang bahan kimia, ia bereksperimen mencampur warna dan menambah pelarut.
Dari tangan kreatifnya lahirlah Pigeon Brand, merek cat yang menjadi cikal bakal bisnis raksasa.
Perang Korea pada 1950 membatasi impor cat, sehingga produk Pigeon meraih pasar luas.
Kesuksesan ini menarik perhatian Nippon Paint, produsen cat asal Jepang, yang kemudian menunjuk Goh sebagai distributor resmi di Singapura.
Langkah itu menjadi pondasi kemitraan yang mengantar bisnisnya mendunia melalui Wuthelam Group.
Di bawah kepemimpinannya, Nippon Paint berkembang menjadi salah satu produsen cat terbesar di dunia.
Selain sebagai pengusaha, Goh dikenal dermawan. Ia memberikan beasiswa bagi siswa kurang mampu, menyumbang untuk lembaga sosial, dan mendukung penelitian medis, khususnya pengobatan kanker.