POSKOTA.CO.ID - Coinbase kini menjadi salah satu busa kripto terbesar di Amerika Serikat, lantas siapa pemiliknya?
Sebagai informasi, Coinbase ini merupakan milik Coinbase Global, Inc lahir dari visi dua tokoh utama, Brian Armstrong, mantan insinyur Airbnb, dan Fred Ehrsam, mantan trader Goldman Sachs.
Keduanya melihat peluang besar untuk menghadirkan platform pertukaran aset digital yang aman, mudah digunakan, dan dapat diakses secara global.
Misi awal Coinbase adalah menjadikan mata uang digital lebih praktis digunakan dan diterima luas.
Baca Juga: Mau Mulai Investasi? Begini Cara Belajar dari Nol yang Aman untuk Pemula
Dalam perjalanannya, platform ini berkembang menjadi penyedia layanan multi-fungsi, mulai dari jual beli kripto, penyimpanan aset digital, hingga solusi pembayaran berbasis blockchain.
Struktur Kepemilikan Terkini
Sebagai perusahaan publik yang terdaftar di Nasdaq sejak April 2021 dengan kode saham COIN.
Coinbase memiliki struktur kepemilikan yang beragam, meliputi pendiri, eksekutif, investor institusional, dan pemegang saham ritel.
1. Brian Armstrong
Memegang sekitar 19 persen saham dengan hak suara dominan berkat struktur saham ganda. Armstrong memiliki pengaruh besar dalam menentukan strategi, termasuk kebijakan inovasi dan ekspansi global.
Baca Juga: Aturan Baru Kemensos: Dana Bansos yang Tak Dicairkan Dalam 105 Hari Bakal Hangus
2. Fred Ehrsam
Meskipun keluar dari posisi operasional sejak 2017, Ehrsam masih duduk di dewan direksi dan menguasai sekitar 6 persen saham. Ia kini memimpin Paradigm, perusahaan investasi fokus blockchain.
3. Marc Andreessen dan Andreessen Horowitz
Menguasai sekitar 6 persen saham, memberikan legitimasi berkat rekam jejak sukses di dunia teknologi.
4. Investor Institusional
Perusahaan investasi besar seperti The Vanguard Group, ARK Investment Management, dan BlackRock menguasai sekitar 37–45 persen saham. Kepemilikan ini memberikan stabilitas serta tata kelola profesional.
5. Investor Ritel
Publik menguasai 38–40 persen saham, memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk turut memiliki bagian dari perusahaan ini.
Baca Juga: Terbaru! Cara Cek Penerima BSU 2025 untuk Guru PAUD Non-Formal di Info GTK Dikdasmen
Perjalanan Pendanaan Sebelum IPO
Sebelum melantai di bursa saham, Coinbase mengamankan pendanaan dari beberapa investor ternama, seperti Union Square Ventures, Andreessen Horowitz, dan Y Combinator.
Pendanaan ini digunakan untuk memperkuat infrastruktur keamanan, memperluas pasar global, serta mengembangkan produk baru.
Struktur kepemilikan Coinbase yang sekarang sangat memengaruhi arah kebijakan perusahaan. Armstrong dikenal pro-regulasi, menjalin hubungan erat dengan regulator di berbagai negara untuk memastikan kepatuhan hukum.
Sementara itu, dukungan investor teknologi seperti Andreessen Horowitz mendorong inovasi, seperti peluncuran Coinbase NFT dan solusi pembayaran Web3. Hal ini memperkuat posisi Coinbase di tengah kompetisi ketat industri kripto, khususnya di Amerika Serikat.
Posisi Coinbase di Industri Kripto
Coinbase saat ini menjadi salah satu bursa kripto paling berpengaruh, bersaing langsung dengan raksasa lain seperti Binance dan Kraken. Keunggulan utama Coinbase meliputi:
- Keamanan Tinggi: Sistem keamanan berlapis untuk melindungi aset digital pengguna.
- Kepatuhan Regulasi: Memastikan operasi sesuai hukum di berbagai yurisdiksi.
- Antarmuka Ramah Pemula: Mudah digunakan bahkan oleh pengguna baru.
Meskipun begitu, tantangan tetap ada seperti volatilitas pasar, ketidakpastian regulasi, serta persaingan biaya transaksi dari platform lain.
Dengan kombinasi kepemilikan dari pendiri, investor institusional, dan publik, Coinbase memiliki struktur yang kokoh dan adaptif.
Brian Armstrong tetap menjadi pengendali utama, sementara dukungan dari pemodal besar dan investor ritel menciptakan ekosistem yang solid.
Di tengah dinamika industri kripto, Coinbase diposisikan sebagai bursa yang inovatif, aman, dan patuh hukum, siap menghadapi tantangan pasar global.