POSKOTA.CO.ID - Warren Buffett, yang dijuluki Oracle of Omaha, bukan hanya dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia, tetapi juga sebagai investor legendaris dengan rekam jejak yang sulit ditandingi.
Selama lebih dari enam dekade, ia berhasil mengelola investasi dengan pendekatan disiplin, penuh perhitungan, dan konsisten dalam prinsip.
Melalui kepemimpinannya di Berkshire Hathaway, Buffett telah membuktikan bahwa strategi investasi jangka panjang mampu menghasilkan keuntungan berlipat tanpa harus terjebak pada tren pasar sesaat.
Meski begitu, perjalanan Buffett tidak lepas dari tantangan. Fluktuasi pasar, krisis ekonomi global, hingga tekanan dari para pemegang saham kerap menjadi ujian.
Namun, ia tetap memegang teguh prinsip-prinsip investasinya dan enggan terburu-buru mengikuti arus.
Lantas, apa saja rahasia sukses Warren Buffett dalam mengelola investasi selama puluhan tahun tersebut?
Rahasia Warren Buffett Mengelola Investasi
Dikutip dari kanal YouTube Rivan Kurniawan, berikut adalah rahasia sukses Warren Buffett dalam mengelola investasi selama puluhan tahun.
1. Menahan Dana Tunai Selama Tiga Tahun
Pada 1969, saat pasar saham AS berada di puncak bullish, Buffett memilih langkah tak populer, mengubah seluruh portofolionya menjadi uang tunai.
Ia menilai harga saham terlalu mahal dan tidak menemukan peluang value yang layak dibeli.
Keputusan ini membuatnya dihina sejumlah pihak. Namun, pada 1973–1974, krisis minyak memicu inflasi tinggi dan pasar jatuh 50 persen.
Buffett pun kembali masuk pasar, membeli saham-saham unggulan dengan harga sangat murah, dan meraup keuntungan besar.
2. Mengalami Demam Panggung
Meski dikenal sebagai pembicara ulung di forum-forum besar, Buffett pernah mengaku menderita demam panggung.
Ia percaya, jika tidak berusaha mengatasinya, mungkin ia tak akan pernah menjadi miliarder.
Pengakuan ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan tidak selalu lahir dari rasa percaya diri yang sempurna, melainkan dari keberanian mengatasi kelemahan diri.
3. Tidak Selalu Tepat dalam Mengambil Keputusan
Buffett bukan tanpa kesalahan. Salah satu penyesalannya terjadi pada 2020, ketika ia menjual seluruh saham empat maskapai besar AS (United, American, Southwest, Delta) di tengah pandemi COVID-19.
Tak lama, pemerintah AS menggelontorkan dana hibah dan pinjaman untuk menyelamatkan sektor penerbangan, membuat harga saham maskapai pulih lebih cepat dari perkiraan.
Kesalahan serupa terjadi saat ia menjual hampir 10 juta saham Apple pada 2020. Tahun berikutnya, ia mengakui bahwa keputusan itu keliru.
4. Memanfaatkan Kekuatan Bunga Berbunga
Dalam Berkshire Hathaway Annual Letter 1999, Buffett mengatakan, “Jangan menunggu untuk memulai”.
Ia merujuk pada efek compounding interest, bunga berbunga yang ia ibaratkan seperti bola salju yang menggelinding di bukit. Semakin lama dibiarkan bergulir, semakin besar ukurannya.
Dari 1965 hingga 2020, Berkshire Hathaway mencatat rata-rata pertumbuhan tahunan 20 persen dan overall gain lebih dari 2,8 juta persen.
Jadi, emulai investasi sedini mungkin memberi waktu lebih panjang untuk membiarkan modal tumbuh secara eksponensial.
5. Hidup Hemat Meski Miliarder
Buffett tinggal di rumah yang sama sejak 1958 di Omaha, Nebraska, yang awalnya ia beli seharga 31.500 dolar AS.
Ia juga terbiasa sarapan murah di McDonald’s, menghabiskan tak lebih dari 3,17 dolar AS setiap pagi.
Bahkan, dia tidak peduli dengan merek barang yang dipakai. Selama bertahun-tahun ia menggunakan ponsel lipat murah sebelum akhirnya beralih ke iPhone 11, hadiah dari CEO Apple, Tim Cook.
Demikian informasi mengenai beberapa rahasia sukses Warren Buffett dalam mengelola investasi selama puluhan tahun.
Disclaimer: Tulisan ini bersifat informatif dan disusun berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber publik.
Konten ini tidak dimaksudkan sebagai saran investasi langsung. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca dengan mempertimbangkan kondisi keuangan, tujuan, dan toleransi risiko masing-masing.