GARUT, POSKOTA.CO.ID – Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk membuka Kasundaan International Silat Camp (KISC) 2025 sekaligus meninjau Situs Batu Lulumpang dan Situs Cangkuang.
“Kami melakukan kunjungan ini sebagai bagian dari komitmen Kementerian Kebudayaan dalam memajukan kebudayaan berbasis kearifan lokal dan pelestarian situs-situs bersejarah,” ujar Fadli Zon, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Ia menekankan pentingnya pencak silat sebagai warisan budaya, sarana promosi nasional, dan instrumen diplomasi budaya Indonesia.
“Sudah diketahui bersama, pencak silat itu sudah ditetapkan sebagai WBTB Dunia oleh UNESCO pada 12 Desember 2019. Makanya kalau bukan kita yang menjaga kelestarian ini siapa lagi,” ucapnya.
Tahun ini, KISC memasuki edisi ketiga dengan tema Memperkenalkan Seni dan Budaya Indonesia melalui Ulin, Ulik, dan Usik—yang berarti wisata, pendalaman ilmu, dan eksibisi.
Di kawasan Situs Cangkuang, Fadli meninjau Pemukiman Adat Kampung Pulo, Makam Eyang Embah Arif Muhammad, Candi Cangkuang, dan Museum Situs Cagar Budaya Candi Cangkuang.
Untuk menuju lokasi, ia menyeberangi Danau Cangkuang dengan perahu rakit tradisional.
Kedatangan Fadli disambut kesenian Rudat berupa upacara adat siraman tujuh kendi, simbol penyucian diri sebelum memasuki Kampung Pulo.
Air berasal dari tujuh mata air, enam di antaranya di Kampung Pulo dan satu dari sumur Masjid Kampung Pulo.
Baca Juga: Siapa Putri Karlina Menantu Dedi Mulyadi? Ini Profil Wakil Bupati Garut yang Jadi Sorotan Publik
Kampung Pulo dihuni keturunan Arif Muhammad, penyebar Islam dari Kerajaan Mataram pada abad ke-17.
Makamnya menjadi titik penting ziarah budaya. “Dari kawasan ini sudah terkandung nilai budaya berupa ekosistem keharmonisan masa lalu. Keberagaman, pemahaman pemeluk agama Hindu, Islam, dan lainnya bisa hidup berdampingan tanpa gesekan,” kata Fadli.
Selain seni bela diri, keberadaan Candi Cangkuang yang merupakan peninggalan Hindu dengan patung Dewa Siwa menjadi bukti harmonisasi keyakinan di masa lalu.
“Tentunya akan segera kita dorong agar Candi Cangkuang bisa ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional,” ujarnya.
Ia mengajak generasi muda mempelajari sejarah Candi Cangkuang, sosok Embah Dalem Arif Muhammad, dan warisan budaya tak benda lainnya.
“Diharapkan, generasi muda bisa mengenal dan belajar tentang ekspresi budaya lokal, seperti siraman dan warisan budaya tak benda lainnya,” kata Fadli.