POSKOTA.CO.ID - Roblox, sebuah platform permainan daring yang sangat populer di kalangan anak-anak, kini tengah menjadi bahan perbincangan publik setelah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, resmi melarang anak-anak memainkan game tersebut.
Larangan ini dikeluarkan karena Roblox dianggap membawa dampak negatif, terutama karena mengandung unsur kekerasan.
Roblox sendiri termasuk salah satu game yang paling banyak dimainkan oleh anak-anak.
Mengacu pada data dari Statistik tercatat bahwa pada kuartal kedua tahun 2025, jumlah pengguna aktif Roblox berusia 13 tahun ke bawah mencapai 39,7 juta.
Baca Juga: Cara Masak Donat hingga Pizza di Event Grow a Garden Roblox, Mudah dan Seru!
Lalu, Apa Sebenarnya Roblox Itu?
Roblox adalah sebuah platform game online yang tak hanya menawarkan berbagai jenis permainan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk menciptakan game sendiri.
Melalui fitur Roblox Studio, pengguna bisa merancang permainan yang kemudian dapat dibagikan dan dinikmati oleh pengguna lainnya.
Platform ini menyuguhkan aneka ragam genre permainan seperti balapan, petualangan, permainan peran (role-playing), memancing, dan lain-lain semuanya dapat diakses secara gratis.
Selain bermain, pengguna juga bisa saling berkomunikasi lewat fitur teman, pesan teks, dan percakapan suara.
Roblox juga menyediakan layanan berbayar melalui mata uang virtual bernama Robux, yang dapat digunakan untuk membeli berbagai item atau akses khusus di dalam game.
Platform ini didirikan oleh David Baszucki dan Erik Cassel pada tahun 2004, dan secara resmi diluncurkan ke publik pada 2006. Saat ini, Roblox dikelola oleh Roblox Corporation di bawah kepemimpinan David Baszucki.
Salah satu keunggulan utama Roblox adalah fitur multiplayer-nya yang memungkinkan pemain untuk bermain bersama teman secara online.
Namun, karena sifatnya yang terbuka, platform ini juga memiliki potensi disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.
Alasan Mendikdasmen Melarang Roblox
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa pelarangan terhadap Roblox bertujuan untuk melindungi anak-anak dari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh konten digital.
Ia menyoroti bahwa dalam game tersebut terdapat banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar yang tidak sesuai dengan usia anak-anak.
“Banyak kekerasan dalam game itu. Seringkali anak-anak belum mampu membedakan antara dunia nyata dan dunia virtual,” jelas Abdul Mu’ti.
Ia juga menambahkan bahwa kekerasan yang ditampilkan dalam game seperti Roblox bisa menjadi pemicu munculnya tindakan agresif di kehidupan sehari-hari anak-anak.