POSKOTA.CO.ID - Dalam situasi ekonomi yang dinamis dan berkembangnya upaya pengawasan terhadap aktivitas keuangan, penting bagi masyarakat untuk memahami potensi risiko rekening bank yang menjadi dormant atau tidak aktif.
Rekening dormant adalah rekening yang tidak mengalami transaksi dalam kurun waktu tertentu, umumnya antara 3 hingga 12 bulan, tergantung kebijakan masing-masing bank.
Bank-bank besar seperti BCA, Mandiri, BNI, dan BRI mulai memberlakukan pemblokiran sementara terhadap rekening yang masuk dalam kategori dormant, guna meningkatkan keamanan serta mencegah penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Oleh sebab itu, memahami strategi agar rekening tetap aktif menjadi suatu keharusan bagi setiap nasabah. Simak tips lengkapnya di bawah ini:
Baca Juga: 4 Penyakit Mental yang Menjerat Banyak Orang Tetap Miskin Menurut Timothy Ronald
1. Rutin Melakukan Transaksi Setidaknya Sekali Sebulan
Langkah pertama yang paling efektif untuk menghindari status dormant adalah melakukan transaksi keluar, baik dalam bentuk transfer, pembayaran, atau pembelian, minimal satu kali dalam sebulan.
Aktivitas ini mencerminkan bahwa rekening masih digunakan secara aktif oleh pemiliknya, dan bukan menjadi sasaran penyalahgunaan. Contoh transaksi yang bisa dilakukan:
- Transfer antar rekening
- Pembayaran tagihan listrik atau pulsa
- Pembelian di e-commerce melalui virtual account
- Autodebit untuk cicilan atau asuransi
2. Cek Mutasi Transaksi Secara Berkala
Selain bertransaksi, nasabah disarankan untuk mengecek mutasi atau catatan transaksi rekening secara berkala.
Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak adanya aktivitas mencurigakan serta menjaga keterhubungan nasabah dengan akun mereka. Pemeriksaan rutin juga membantu dalam pendeteksian dini terhadap penipuan atau kesalahan sistem.
Baca Juga: Kapan Bantuan Insentif Guru Non ASN 2025 Cair? Cek Jadwal dan Syarat Penyaluran Agustus
3. Gunakan Aplikasi Mobile Banking Secara Aktif
Pemanfaatan aplikasi mobile banking bukan hanya memberikan kemudahan dalam bertransaksi, namun juga secara otomatis mencatat aktivitas yang menandai bahwa rekening masih digunakan.
Fitur pembayaran tagihan, transfer, hingga QRIS bisa dimanfaatkan untuk sekadar menjaga status aktif rekening.
4. Pahami Ketentuan Masing-Masing Bank
Setiap bank memiliki kebijakan internal yang berbeda dalam menentukan periode tidak aktif dan prosedur penanganannya.
Sebagai contoh, Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan menyebut bahwa pemblokiran sementara terhadap rekening dormant merupakan bentuk tanggung jawab untuk melindungi dana nasabah dan mendukung upaya pencegahan kejahatan keuangan.
Baca Juga: Benarkah Tidak Ada Orang yang Terlahir Miskin? Begini Kata Timothy Ronald
5. Cara Mengaktifkan Kembali Rekening Dormant
Bila rekening sudah terlanjur dormant, proses pengaktifan kembali cukup sederhana. Nasabah hanya perlu membawa KTP, buku tabungan, dan kartu ATM ke cabang bank terdekat.
Setelah mengisi formulir aktivasi, rekening akan diproses dalam waktu singkat agar dapat digunakan kembali seperti semula.
6. Lakukan Praktik Perbankan yang Rutin dan Taat Aturan
Menurut Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, pengelolaan rekening dormant adalah praktik rutin yang mengikuti ketentuan internal dan peraturan keuangan nasional. Hal ini menjadi bagian dari sistem deteksi dini dalam mencegah praktik pencucian uang.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menambahkan bahwa penetapan status dormant merupakan kebijakan masing-masing bank, bukan instruksi dari PPATK. Oleh karena itu, pemilik rekening diharapkan proaktif memahami kebijakan bank yang berlaku di tempat mereka menabung.
Langkah Pencegahan Rekening Dormant
- Rutin lakukan transaksi keluar setiap bulan.
- Cek mutasi rekening minimal sebulan sekali.
- Gunakan fitur mobile banking untuk aktivitas harian.
- Pahami kebijakan bank terkait dormansi rekening.
- Jika rekening dormant, segera reaktivasi ke cabang terdekat.
Rekening yang tidak aktif dalam jangka waktu tertentu berisiko dinonaktifkan sementara atau bahkan ditutup oleh pihak bank.
Oleh sebab itu, penting bagi nasabah untuk secara rutin menjaga aktivitas rekening, memahami kebijakan bank yang bersangkutan, dan segera bertindak apabila rekening menunjukkan tanda-tanda tidak aktif.