Contoh kasus dan solusi Post Test FPPN PPG 2025. Pelajari strategi menjawab soal filsafat pendidikan Pancasila dan tantangan di lapangan. (Sumber: Pinterest)

Nasional

Post Test FPPN PPG 2025: Tantangan dan Solusi Guru dalam Implementasi Nilai Pancasila

Selasa 05 Agu 2025, 16:10 WIB

POSKOTA.CO.ID - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk pendidik yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter Pancasila.

Salah satu instrumen kunci dalam mencapai tujuan ini adalah Post Test Filsafat Pendidikan Pancasila dan Nilai-nilainya (FPPN), yang dirancang untuk mengukur kesiapan calon guru dalam menghadapi tantangan pendidikan berbasis nilai.

Tes ini terbagi dalam tiga sesi (FPPN 1, 2, dan 3) dengan fokus pada penguatan kompetensi pedagogis dan pengamalan nilai-nilai luhur, dengan fokus pada:

Baca Juga: Pendaftaran PPG Guru Tertentu Batch 3 Dibuka September 2025, Simak Syarat dan Jadwal Lengkapnya

Mulai dari penyelesaian konflik di kelas, penanaman kejujuran, hingga penyikapan dilema etika dalam pembelajaran, Post Test FPPN menjadi tolok ukur penting dalam mencetak guru profesional yang adaptif dan berintegritas.

Dalam pelaksanaannya, peserta PPG tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan soal-soal teoritis, tetapi juga memberikan solusi praktis terhadap kasus-kasus nyata di lapangan.

Berikut analisis mendalam dari beberapa kasus ujian beserta solusi yang ditawarkan oleh para ahli pendidikan.

Studi Kasus dan Solusi

  1. Siswa Kesulitan Adaptasi: Perlunya Pendekatan Personal

Kasus: Rivael, siswa pindahan dari luar negeri, mengalami stres akademik karena perbedaan kurikulum. Ia menarik diri dan enggan mengerjakan tugas.

Solusi: Guru disarankan melakukan diskusi empatik untuk memahami akar masalah dan merancang rencana belajar individual.

  1. Kecurangan Akademik: Tegas tapi Tidak Menghakimi

Kasus: Bu Ani menemukan siswa menyontek berulang kali meski telah diperingatkan.

Solusi: Selain memberi sanksi edukatif (seperti pengurangan nilai), guru perlu mengadakan program bimbingan kejujuran berbasis refleksi.

Data Pendukung: Survei Kemdikbud 2024 menunjukkan 34 persen kasus ketidakjujuran siswa terjadi karena tekanan pencapaian nilai, bukan malas belajar.

  1. Konflik Nilai Pancasila dengan Lingkungan Sosial

Kasus: Siswa SD menganggap membuang sampah sembarangan adalah hal wajar karena meniru orang tua.

Solusi: Guru harus menggunakan metode role-play atau proyek lapangan (misal: membersihkan lingkungan sekolah) untuk internalisasi nilai.

  1. Dilema Guru: Antara Empati dan Keadilan

Kasus: Pak Wahyu bimbang memberi kelonggaran tugas untuk Ayu yang terlambat karena alasan keluarga, sementara siswa lain ditolak.

Solusi: Konsistensi aturan penting, tetapi guru bisa membuka ruang dialog kelas untuk mengevaluasi kebijakan deadline secara partisipatif.

Baca Juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif PPG 2025: Bagaimana Cara Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Sejahtera?

Tantangan: AI, ADHD, dan Budaya Hadiah

Post Test FPPN 2025 juga menyoroti isu kekinian:

Budaya hadiah untuk guru: Kemdikbud mengingatkan bahwa gratifikasi sekecil apa pun dapat melanggar Peraturan Pemerintah No. 19/2025 tentang Kode Etik Guru.

Baca Juga: Tips Membuat Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen PPG 2025

Guru sebagai Agen Perubahan

Post Test FPPN bukan sekadar ujian, tetapi cermin tantangan nyata di lapangan. Kunci jawaban yang disediakan harus dipahami sebagai panduan berpikir kritis, bukan solusi instan.

Bagi peserta PPG, materi ini dapat diakses lebih lengkap melalui Ruang GTK, dengan tetap mengedepankan orisinalitas jawaban.

Tags:
Post Test FPPN 2025Post Test FPPNFPPN 3FPPN 1FPPNPendidikan Profesi Guru PPG 2025PPG

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor