GOTO Kembali Jadi Primadona! Laporan Keuangan Positif Buat Investor Ramai-ramai Masuk. (Sumber: Freepik)

EKONOMI

Saham GOTO Diborong Asing! Danantara Bidik Investasi Strategis, Pasar Langsung Meroket

Senin 04 Agu 2025, 16:43 WIB

POSKOTA.CO.ID - Dalam dunia pasar modal yang penuh dinamika, tidak banyak saham teknologi yang mampu mencatatkan rebound signifikan dalam waktu singkat. Namun, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil menembus ekspektasi. Bukan hanya investor lokal yang antusias, dana asing pun kembali menyerbu emiten ini dalam volume besar.

Apa yang membuat GOTO tiba-tiba jadi primadona? Jawabannya tidak hanya satu, tapi kombinasi dari dua faktor besar: laporan keuangan yang membaik dan rencana akuisisi oleh Danantara, perusahaan investasi strategis yang mulai dikenal luas.

Baca Juga: Panduan Cek Penerima Bansos PKH 2025 Tahap 3, Penyaluran Dimulai Bulan Agustus Ini, Simak Selengkapnya!

Laporan Keuangan Jadi Sinyal Awal Kebangkitan

Kuartal I 2025 menjadi momentum penting bagi GOTO. Perusahaan mencatat penurunan rugi bersih yang signifikan. Lebih dari itu, manajemen sukses menekan beban operasional secara efektif.

Efisiensi ini bukan hanya angka di atas kertas. Di baliknya, terdapat strategi perampingan layanan yang tak produktif, optimalisasi operasional logistik, serta dorongan kuat untuk meningkatkan monetisasi dari layanan digital seperti GoPay, GoFood, dan Tokopedia Plus.

Langkah-langkah itu menandai transformasi GOTO dari fase bakar uang menuju keberlanjutan model bisnis.

"Perubahan ini mencerminkan kedewasaan ekosistem digital yang tadinya bertumpu pada pertumbuhan pengguna kini beralih ke kualitas revenue," ujar Dr. Rafiq Abdul Hamid, ekonom digital dari UI.

Danantara: Lebih dari Sekadar Investor

Namun yang paling menggemparkan pasar adalah kabar soal masuknya Danantara sebagai investor strategis di GOTO. Bukan sembarang investor, Danantara digadang-gadang memiliki visi jangka panjang membangun ekosistem teknologi nasional yang tangguh.

Langkah ini sedang dalam tahap akhir negosiasi, dengan rencana akuisisi sebagian saham GOTO. Jika rampung, ini bukan hanya berarti penambahan modal, tapi juga penguatan sinyal kepercayaan terhadap prospek jangka panjang GOTO.

Siapa Danantara?

Danantara bukan pemain asing di lanskap investasi teknologi Asia Tenggara. Dengan latar belakang pada investasi teknologi bersih, logistik pintar, dan keuangan digital, masuknya Danantara ke GOTO bisa membuka jalan kolaborasi lintas sektor dan mempercepat integrasi ekosistem.

Dana Asing Kembali Masuk

Data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan lonjakan transaksi harian saham GOTO. Rata-rata transaksi harian meningkat lebih dari 2 kali lipat dibanding bulan sebelumnya.

Yang mencolok, alokasi dana asing meningkat tajam, yang menunjukkan bahwa sentimen positif terhadap GOTO tak hanya lokal tapi juga global.

"Pasar mencium peluang konsolidasi industri digital Indonesia, dan GOTO dianggap sebagai tulang punggung dari konsolidasi itu," tutur Yoseph Andreas, analis dari Indovest Securities.

Katalis Positif Bagi Ekosistem Digital Nasional

Masuknya Danantara dinilai sebagai katalis penting bagi industri digital Indonesia, yang selama ini mengalami stagnasi akibat overkompetisi dan model bisnis yang belum stabil.

Dengan sinergi strategis dan modal baru, GOTO dapat memperkuat posisinya sebagai pemain dominan di sektor:

"Kita sedang menyaksikan titik balik sektor digital Indonesia. Jika GOTO sukses memanfaatkan momentum ini, kita bisa melihat babak baru dominasi teknologi lokal di Asia Tenggara," ungkap Siti Nurhaliza, pengamat startup.

Risiko yang Tetap Harus Diwaspadai

Namun, tak semua pihak menyambut langkah ini dengan antusias penuh. Beberapa ekonom menyoroti risiko konsolidasi yang terlalu besar justru dapat menimbulkan persoalan monopoli layanan digital.

Potensi integrasi antara GOTO, Danantara, dan bahkan Grab (yang sempat dirumorkan akan bergabung), bisa memicu kekhawatiran akan hilangnya kedaulatan teknologi lokal dan minimnya ruang inovasi startup baru.

KPPU dan regulator digital perlu mengawasi perkembangan ini agar investasi besar tidak mengorbankan prinsip kompetisi sehat.

Baca Juga: Panduan Cek Penerima Bansos PKH 2025 Tahap 3, Penyaluran Dimulai Bulan Agustus Ini, Simak Selengkapnya!

Apakah Kenaikan Harga Saham Akan Bertahan?

Pergerakan harga saham GOTO yang terus naik tentu menggembirakan bagi pemegang saham, namun tetap harus dihadapi dengan kewaspadaan analitis. Banyak saham teknologi terdorong hype, tapi tanpa fundamental kuat justru akan terpukul balik.

Namun dalam kasus GOTO, kombinasi efisiensi operasional, pendapatan yang mulai stabil, dan potensi investor baru memberi alasan optimis. Bila manajemen mampu menjaga momentum ini, GOTO bisa menjadi benchmark baru saham teknologi yang berkelanjutan.

GOTO bukan sekadar emiten di bursa. Bagi jutaan pengemudi ojol, UMKM, dan pengguna, GOTO adalah ekosistem yang menyentuh keseharian.

Langkah strategis seperti efisiensi operasional tak hanya berdampak pada laba rugi perusahaan, tapi juga nasib para mitra driver dan merchant kecil. Maka penting bagi publik mengawal agar pertumbuhan ini tidak menjauh dari semangat awal: inklusivitas dan akses digital untuk semua.

GOTO tengah berada di persimpangan penting. Laporan keuangan positif dan rencana masuknya Danantara sebagai investor strategis memberi sinyal kuat bahwa GOTO tengah memasuki fase pemulihan dan pertumbuhan yang lebih matang.

Namun, jalan ke depan tidak sepenuhnya mulus. Tantangan persaingan, risiko konsolidasi yang terlalu besar, dan ekspektasi pasar yang tinggi bisa menjadi tekanan tersendiri.

Yang pasti, GOTO bukan lagi startup yang hanya mengejar pertumbuhan cepat. Ia kini berdiri sebagai pilar penting ekosistem digital nasional. Dan keputusan-keputusan yang diambil hari ini akan membentuk wajah teknologi Indonesia dalam dekade ke depan.

Jika Anda mencari saham teknologi yang tak hanya naik karena tren sesaat, tapi memiliki narasi pertumbuhan nyata, GOTO patut dipantau lebih dekat. Apalagi jika Danantara benar-benar masuk. Bisa jadi, ini awal dari babak baru industri digital Indonesia.

Tags:
Saham GOTODanantara investasiLaporan keuangan GOTO 2025

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor