POSKOTA.CO.ID - Dalam beberapa waktu terakhir, nama Longrich menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Perusahaan kosmetik asal China ini mencuri perhatian publik, terutama kalangan pengguna TikTok dan Instagram, karena sistem pemasarannya yang agresif.
Di mana, produk-produknya yang dianggap berkualitas, hingga gaya hidup para member-nya yang kerap dipamerkan di dunia maya.
Tak sedikit warganet yang penasaran, siapa sebenarnya pemilik Longrich?
Kemudian, bagaimana perusahaan ini bisa menjelma menjadi raksasa industri kosmetik global?
Baca Juga: Lirik Lagu Calon Mantu Idaman - Rombongan Bodonk Koplo, Viral di TikTok
Siapa Pemilik Longrich?
Pemilik Longrich adalah Xu Zhiwei, seorang pengusaha dan ilmuwan asal China yang kini menjabat sebagai chairman perusahaan tersebut.
Di bawah kepemimpinannya, Longrich tumbuh menjadi salah satu perusahaan kosmetik dan kesehatan paling disegani, tidak hanya di Asia, tetapi juga secara global.
Longrich atau Jiangsu Longrich Bioscience Co., Ltd. berdiri sejak tahun 1986 di China.
Perusahaan ini awalnya dikenal secara lokal, namun kini telah menjelma menjadi pemain global di bidang perawatan diri dan kesehatan.
Produk-produk Longrich telah merambah lebih dari 60 negara, termasuk Amerika Serikat, Malaysia, Nigeria, dan Ghana.
Bahkan, mereka kini memiliki perwakilan resmi di lebih dari 30 negara di dunia.
Di balik kesuksesannya, Longrich mengedepankan inovasi dan riset teknologi.
Perusahaan ini telah membangun delapan pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Prancis.
Baca Juga: Viral Bendera Bajak Laut One Piece Berkibar Jelang 17 Agustus, Benarkah Bermakna Perlawanan?
Tak hanya itu, Longrich juga menjalin kerja sama dengan universitas ternama di Tiongkok, seperti Universitas Tsinghua dan Jiangnan University.
Longrich dikenal memiliki pabrik-pabrik berteknologi tinggi yang memenuhi standar internasional.
Beragam sertifikasi global telah dikantongi, termasuk ISO 9001, ISO 14001, GMP Amerika, dan BRC.
Menariknya, Longrich juga ditunjuk sebagai penyedia hadiah resmi untuk tamu negara dalam acara budaya di Prancis.
Perusahaan ini turut mendukung kebijakan "Made in China 2025" dan aktif dalam proyek transformasi industri 4.0.
Investasi besar-besaran juga dilakukan dengan lebih dari 600 juta RMB untuk membangun pabrik pintar, dan mereka menargetkan 10 pabrik cerdas baru dalam dua dekade ke depan.
Hingga akhir 2020, Longrich telah mencatat lebih dari 138 pendaftaran merek dagang di berbagai negara dan terus memperluas jaringan distribusinya secara agresif.