KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung, meminta para pedagang Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Setelan, mengosongkan lapak mereka,
Sejumlah pedagang Pasar Barito hingga Minggu, 3 Agustus 2025, terpantau masih bertahan di lapak dagangan meski sudah diperingatkan untuk mengosongkannya hari ini.
Masih ada puluhan pedagang yang tetap bertahan, bahkan masih berjualan normal. Sementara, beberapa kios atau toko pedagang lain sudah tutup.
Pramono Anung menegaskan, dirinya tidak akan memberikan kelonggaran waktu kepada pedagang untuk beres-beres. Sebab, sudah ada kesepakatan.
"Mereka sudah tanda tangan untuk segera keluar dan mereka sendiri yang menandatangani," kata Pramono kepada wartawan, Minggu, 3 Agustus 2025.
Baca Juga: DPRD Nilai Langkah Pemprov Jakarta Relokasi Pedagang Pasar Barito tidak Elok, Ini Alasannya
Politisi PDI Perjuangan ini, beranggapan bahwa pedagang sudah sepakat jika mau memindahkan sendiri barang jualan mereka dari Pasar Barito.
Pramono mengatakan, langkah relokasi pedagang Pasar Barito, bukan untuk kepentingan perorangan atau kelompok tertentu.
"Ini kan, bukan untuk kepentingan perseorangan. Ini kepentingan publik dan mereka ketika mau menempati tempat itu, mereka sudah menandatangani itu," kata dia.
"Dan, mereka bersedia kapan saja di inikan (pindah) dan ini kan kami juga sudah menyiapkan relokasinya. Kemudian, kami atur mereka bisa berpindah dengan baik," jelasnya.
Terpisah, Pemerintah Kota Jakarta Selatan melalui Kominfo sama sekali tidak menjelaskan bagaimana nasib pedagang yang direlokasi ke Lenteng Agung, sementara di sana masih berbentuk lahan kosong.
Wali Kota Jakarta Selatan, M Anwar hanya menyampaikan bahwa para pedagang di Loksem 25, 26, Dan 30 Barito pada tanggal 28 Juli 2025, sudah menandatangani surat pernyataan bahwa pedagang bersedia secara sukarela mengosongkan kios hari ini.
Baca Juga: Begini Penampakan Lahan di Lenteng Agung Jaksel untuk Lokasi Baru Pedagang Pasar Barito
"Dan menyatakan bersedia menunggu proses pembangunan kios-kios di kawasan Lenteng Agung hingga selesai dan siap digunakan untuk berjualan," kata dia.
Anwar mengatakan, Pemkot Jaksel saat ini hanya bersifat membantu para pedagang dalam memindahkan barang ke lokasi yang diminta oleh pedagang.
"Bantuan itu berupa mengangkat barang Dan bantuan kendaraan angkut jika diminta sampai ke lokasi yang diinginkan oleh pedagang," tutur dia.