POSKOTA.CO.ID - Masa pensiun adalah fase hidup yang seharusnya dinikmati dengan tenang, tanpa beban keuangan. Namun, bagi kamu yang bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS), tantangan terbesar adalah tidak adanya tunjangan pensiun tetap dari pemerintah.
Berbeda dengan para PNS yang mendapatkan pemasukan rutin pasca pensiun, pekerja swasta dan wiraswasta perlu mempersiapkan dana pensiun secara mandiri sejak dini.
Jika tidak disiapkan dengan perencanaan matang, risiko kesulitan finansial di usia senja sangat mungkin terjadi. Karena itu, penting untuk tahu strategi tepat mempersiapkan dana pensiun mandiri.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Cara Membeli Saham IPO di Indonesia 2025: Panduan Praktis untuk Investor Baru
8 Tips Menyiapkan Dana Pensiun yang Bisa Kamu Lakukan dari Sekarang
Berikut ini adalah langkah-langkah praktis dan terbukti efektif untuk membangun dana pensiun tanpa bergantung pada pemerintah:
Tentukan Target Usia Pensiun
Langkah awal adalah menentukan kapan kamu ingin pensiun. Misalnya, jika kamu sekarang berusia 30 tahun dan ingin pensiun di usia 60, maka kamu punya waktu 30 tahun untuk menyiapkan dana yang dibutuhkan.
Dengan target usia yang jelas, kamu bisa memperkirakan berapa dana yang harus dikumpulkan setiap bulannya agar tujuan finansial tercapai.
Baca Juga: Pentingnya Meningkatkan Skill sebagai Investasi Masa Depan, Begini Penjelasan Timothy Ronald
Rancang Rencana Keuangan Pensiun
Buat anggaran spesifik untuk kebutuhan pensiun, termasuk estimasi biaya hidup di masa depan yang disesuaikan dengan inflasi. Hitung pengeluaran seperti kebutuhan harian, kesehatan, tempat tinggal, dan hiburan. Semakin realistis rencanamu, semakin mudah untuk dicapai.
Konsisten Menabung dan Berinvestasi
Sisihkan minimal 10–20 persen dari penghasilan bulanan untuk ditabung atau diinvestasikan ke instrumen yang sesuai. Pilih instrumen investasi seperti reksa dana, obligasi, atau emas yang disesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu pensiunmu.
Tambah Penghasilan Lewat Side Hustle
Ingin mempercepat pencapaian dana pensiun? Mulailah mencari sumber penghasilan tambahan, seperti freelance, bisnis kecil, atau monetisasi skill. Semakin banyak sumber income, semakin cepat dana pensiun terkumpul.
Baca Juga: Tips Implementasikan Strategi Investasi Selama Musim Altcoin
Lunasi Utang Sejak Dini
Utang berbunga tinggi seperti kartu kredit bisa menghambat rencana pensiunmu. Prioritaskan untuk melunasi utang tersebut agar keuanganmu lebih longgar dan siap untuk dialihkan ke tabungan pensiun.
Punya Asuransi Kesehatan
Seiring bertambahnya usia, biaya kesehatan akan meningkat. Asuransi kesehatan akan sangat membantu menekan pengeluaran tak terduga di masa pensiun, sehingga tabunganmu tidak cepat terkuras.
Gunakan Prinsip The 4 Persen Rule
Aturan ini membantumu menghitung berapa besar dana pensiun yang perlu dikumpulkan. Misalnya, jika kamu ingin memiliki penghasilan pasif Rp40 juta per tahun di masa pensiun, maka dana yang perlu disiapkan adalah sekitar Rp1 miliar.
Baca Juga: Crypto dan Gen Z: Cuma Tren Investasi atau Jalan Baru Menuju Kebebasan Finansial?
Evaluasi dan Disiplin Secara Rutin
Kunci sukses menyiapkan dana pensiun adalah konsistensi. Lakukan evaluasi rutin terhadap portofolio investasi dan strategi keuanganmu agar tetap selaras dengan target.
Tips Memilih Lembaga Dana Pensiun Swasta yang Tepat
Bagi kamu yang bekerja di sektor swasta, mengikuti program dana pensiun dari lembaga keuangan bisa jadi solusi tambahan.
Beberapa lembaga seperti bank, perusahaan asuransi, atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menawarkan program pensiun dengan manfaat jangka panjang.
Agar tidak salah pilih, berikut hal-hal penting yang harus diperhatikan:
Baca Juga: Investasi Emas Masih Favorit, Ini 5 Alasan Gen Z dan Milenial Masih Pilih Instrumen Safe Haven
Perhatikan Biaya Administrasi
Setiap lembaga memiliki struktur biaya berbeda—baik itu biaya manajemen, administrasi, hingga penalti. Pilih yang transparan dan sesuai dengan kemampuan finansialmu.
Tinjau Kinerja Investasi
Pilih penyedia dana pensiun yang memiliki track record investasi positif setidaknya dalam lima tahun terakhir. Meski kinerja masa lalu tak menjamin masa depan, ini bisa jadi indikator reputasi dan manajemen risiko.
Pahami Profil Risiko
Pastikan kamu mengetahui apakah dana pensiun tersebut konservatif, moderat, atau agresif. Sesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu pensiunmu.
Diversifikasi Portofolio
Portofolio yang sehat biasanya menyebar ke beberapa instrumen saham, obligasi, dan pasar uang. Hindari lembaga yang hanya mengandalkan satu jenis investasi.
Baca Juga: Pandangan Timothy Ronald tentang Pentingnya Dana Darurat sebelum Berinvestasi
Cermati Syarat dan Ketentuan
Perhatikan detil seperti masa kontribusi, manfaat pensiun, dan mekanisme pencairan. Pastikan kamu memahami semuanya sebelum berkomitmen.
Menyiapkan dana pensiun secara mandiri memang membutuhkan kedisiplinan dan strategi jangka panjang. Namun, semakin awal kamu mulai, semakin ringan bebannya.
Baik melalui investasi pribadi maupun program dari lembaga keuangan, tujuan akhirnya sama: menjamin masa tua yang layak, bebas dari beban finansial.