Pentingnya belajar dan kesalahan dan melakukan evaluasi menurut Timothy Ronald. (Sumber: PxHere)

EKONOMI

Timothy Ronald Tekankan Pentingnya Evaluasi dan Belajar dari Kesalahan Investasi

Rabu 30 Jul 2025, 10:01 WIB

POSKOTA.CO.ID – Investor Timothy Ronald mengungkapkan pandangannya mengenai pentingnya refleksi dan evaluasi diri dalam dunia investasi, khususnya terkait kesalahan yang pernah dilakukan.

Ia menegaskan bahwa banyak investor gagal berkembang karena tidak belajar dari kegagalan masa lalu.

"Dan kesalahan terakhir ya dari seorang investor adalah ini yang gua lakukan terus, tidak belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya. Jadi, lu sudah tahu nih, kesalahan gua banyak nih," kata Timothy, dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Timothy secara terbuka mengakui sejumlah kesalahan yang pernah ia lakukan, mulai dari terlalu percaya diri di pasar saham hingga mengalami kerugian di aset kripto akibat pola pikir serupa. Ia menyebut bahwa sikap overconfidence sering kali menjadi penyebab utama kegagalan.

Baca Juga: Timothy Ronald Soroti Efek Uang Fiat dalam Memicu Kemiskinan, Ini Penjelasannya!

"Gua juga sudah tahu kesalahan gua banyak. Tadi gua juga overconfidence, gua salah di equity market, tapi akhirnya apa? Gua overconfidence lagi 'kan di crypto, kebakar lagi, kena todong lagi kepala gua. Akhirnya kenapa? Karena gua overconfidence, gua tidak belajar dari kesalahan-kesalahan gua sebelumnya," ungkapnya.

Meski demikian, Timothy menyatakan bahwa belajar dari kesalahan merupakan bagian dari proses menjadi investor yang lebih baik.

Ia mengkritik mereka yang enggan mengakui kesalahan dan menyalahkan pihak lain, terutama pemerintah, atas kegagalan pribadi di pasar.

"Tapi namanya manusia, kita selalu belajar. Jadi, kalau ada yang bilang kayak, 'Oh, gua selalu benar.' Kalau salah tuh salahnya pemerintah. Itu bangsat, biasanya orang miskin kayak begitu. Kalau orang sudah kaya, Buffett dia terbuka dengan kesalahannya," ujarnya.

Baca Juga: Cara Jadi Orang Kaya di Usia Dini Menurut Timothy Ronald, Coba 4 Tips Ini

Ia pun menegaskan bahwa transparansi terhadap kegagalan adalah hal yang lumrah dalam dunia investasi. Tidak ada investor yang mampu menghasilkan keuntungan 100 persen secara konsisten.

"Gua juga terbuka dengan kesalahan gua, karena kita tidak mungkinlah make money 100 persen di market. Orang yang bisa bikin make money 100 persen di market, lu sudah jadi orang paling kaya di dunia. Nyatanya, gua belum orang paling kaya di dunia. Gua masih banyak ngelakuin kesalahan, tapi gua benarnya berapa, salahnya berapa?" tuturnya.

Timothy menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa pengetahuan yang ia bagikan berasal dari pengalaman pribadi, bukan hasil meniru pendapat orang lain. Ia mengklaim telah menghabiskan lebih dari 30.000 jam menganalisis pasar dalam kurun waktu lebih dari satu dekade.

"Nah, dari sini lu bisa bedain praktisi kalau ngomong tuh seperti apa. Gua ngomong based on pengalaman gua sendiri, experience gua sendiri, bukan experience orang lain gua contek terus gua ngomong kayak seolah gua sudah tahu. Itu bedanya jam terbang gua: analisa market 30.000 jam, itu lebih 10 tahun ya,"

Tags:
evaluasi investasiTimothy Ronald keuangan pribadiinvestasi

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor