Strategi menghadapi krisis global 2030 ala Timothy Ronald (Sumber: Instagram)

EKONOMI

Strategi Menghadapi Krisis Global 2030 ala Timothy Ronald, Intip Bekal Bertahan di Era Ketidakpastian

Senin 28 Jul 2025, 14:39 WIB

POSKOTA.CO.ID - Timothy Ronald, seorang pengusaha muda dan investor aset kripto asal Indonesia, memperingatkan bahwa tahun 2030 kemungkinan akan menjadi masa paling sulit dalam sejarah modern.

Dalam video terbarunya di YouTube, ia membeberkan hasil riset dan pengamatannya selama 10 tahun terakhir terkait kondisi ekonomi global serta langkah konkret yang bisa diambil untuk bertahan.

Krisis Dimulai dari Sistem Keuangan yang Rapuh

Menurut Timothy, penyebab utama krisis mendatang adalah runtuhnya sistem keuangan global yang dibangun di atas praktik riba dan akumulasi utang besar-besaran, terutama di Amerika Serikat.

Ia menyoroti fakta bahwa utang AS telah mencapai titik kritis yang tak lagi berkelanjutan.

Baca Juga: Sosok Timothy Ronald, dari Penjual Sedotan hingga Jadi Raja Kripto Muda Indonesia

Negara-negara berkembang pun dinilai berisiko tinggi mengalami hiperinflasi serta penurunan tajam nilai mata uang mereka.

Dominasi Dolar Kian Melemah

Dolar Amerika, yang dahulu didukung oleh cadangan emas, kini hanya bergantung pada kekuatan militer.

Namun, dengan kemajuan teknologi seperti drone yang lebih efisien ketimbang senjata konvensional, fondasi ini mulai goyah.

Timothy menekankan bahwa negara seperti China dan Rusia telah berhenti membeli surat utang AS, sebuah langkah awal menuju proses dedolarisasi global.

AI dan AGI Akan Mengubah Dunia Kerja

Mengutip data dari McKinsey, Timothy menyebut bahwa sekitar 40% jenis pekerjaan akan tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI).

Bahkan, kehadiran Artificial General Intelligence (AGI) diprediksi dapat menggeser hampir seluruh peran manusia dalam dunia kerja.

"AI bukan cuma alat bantu, tapi akan jadi partner berpikir. Siapa yang tidak memanfaatkannya akan tertinggal," ujarnya.

Dua Revolusi Besar: Uang dan Kecerdasan

Timothy menyatakan bahwa dunia kini tengah memasuki dua revolusi besar secara bersamaan:

Mindset Bertahan: Pikir Terbalik (Invert Thinking)

Mengadopsi filosofi Charlie Munger, Timothy menyarankan pendekatan invert thinking yaitu dengan membayangkan semua cara untuk gagal, lalu secara sadar menghindarinya.

"Kalau mau bertahan di krisis, ubah cara berpikir. Mulai dari kebalikannya," katanya.

Baca Juga: 5 Peluang Usaha ala Timothy Ronald yang Menjanjikan di 2025, Jangan Sampai Kamu Tidak Tahu!

Langkah Antisipatif Hadapi Krisis 2030

Berikut langkah konkret yang dianjurkan Timothy untuk menghadapi tantangan global mendatang:

  1. Hindari konsumsi berita dan informasi yang bersifat propaganda
  2. Kembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan baru
  3. Pelajari Austrian Economics serta sejarah uang dan sistem moneter
  4. Tingkatkan kontrol atas pikiran dan mental pribadi

"Masalah terbesar bukan di fisik, tapi di pikiran. Propaganda bisa jadi virus yang lebih mematikan," jelasnya.

Tindakan Nyata untuk Persiapan

Untuk mempersiapkan diri secara praktis, Timothy menyarankan:

"Jangan biarkan pikiran kita dikuasai media. Kita yang harus kendalikan," tegasnya.

Krisis sebagai Titik Awal

Timothy menegaskan bahwa krisis 2030 bukan akhir dari segalanya, melainkan awal baru bagi mereka yang siap:

"2030 itu bukan kiamat. Itu reset besar untuk yang lengah. Tapi buat yang siap, ini awal kebangkitan."

Tags:
AI kecerdasan buatanArtificial General Intelligencesistem keuangan globalkondisi ekonomimoderninvestor aset kripto pengusaha mudaTimothy Ronald

Insan Sujadi

Reporter

Insan Sujadi

Editor