POSKOTA.CO.ID - Bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri menghadapi UKPPPG 2025 jenjang SMP, khususnya dalam PPG Guru Tertentu Tahap 1, tentu memahami dan mempersiapkan diri menghadapi soal studi kasus UTBK menjadi hal penting.
Salah satu tantangan utama dalam ujian ini adalah menyelesaikan soal studi kasus ini adalah menggunakan aplikasi EXAMBPPP dalam waktu terbatas serta jumlah kata yang ditentukan.
Seperti diketahui, soal studi kasus UTBK PPG terdiri dari empat pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis langsung melalui aplikasi.
Setiap peserta harus menyusun jawaban dengan minimal 350 kata dan maksimal 600 kata, dan semua itu harus diselesaikan dalam waktu 30 menit saja.
Baca Juga: 4 Contoh Studi Kasus PPG 2025 Jenjang SD, Pelajari Setiap Topik sebelum Mengisi di Aplikasi EXAMBPPP
Jika jumlah kata kurang dari 350, hal tersebut bisa berdampak serius pada hasil penilaian. Bahkan, tidak jarang peserta dinyatakan tidak lulus hanya karena jawaban mereka belum memenuhi jumlah kata minimum.
Tips Menyelesaikan Soal Studi Kasus PPG SMP dengan Efektif
Agar Anda tidak kewalahan saat mengerjakan studi kasus, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
- Latihan Mengetik dengan Batas Waktu: Gunakan aplikasi seperti Microsoft Word yang dilengkapi fitur penghitung kata, dan aktifkan timer di HP Anda.
- Gunakan Pengalaman Pribadi: Jawaban berdasarkan pengalaman mengajar di kelas akan terasa lebih natural dan meyakinkan.
- Langsung ke Inti Jawaban: Tulis jawaban secara sistematis dan langsung menyasar pokok masalah. Jika masih ada waktu tersisa, baru dikembangkan lebih lanjut.
- Teknik ATM (Amati, Tiru, Modifikasi): Gunakan contoh-contoh yang tersedia sebagai referensi, lalu modifikasi sesuai gaya dan pengalaman Anda.
Berikut ini dua contoh studi kasus PPG SMP yang sudah tervalidasi dan bisa Anda gunakan sebagai bahan latihan menulis.
Kedua contoh ini berasal dari pengalaman peserta PPG Guru Tertentu sebelumnya, jadi kualitas dan relevansinya sudah teruji.
Contoh Studi Kasus 1
Topik: Mengelola Perbedaan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila
Konteks Masalah
Di UPT SMP Negeri 32 Gresik, saya menghadapi tantangan ketika mengajarkan materi situs lokal Lasem. Ternyata, siswa memiliki keahlian yang sangat beragam seperti ada yang unggul di media digital, menulis, dan menggambar.
Tantangannya adalah bagaimana membuat semua siswa terlibat aktif tanpa merasa tertinggal.
Langkah Penyelesaian
Saya menerapkan strategi pembelajaran diferensiasi kepada setiap siswa dengan memberikan tugas sesuai dengan kemampuan, semisal:
- Siswa A membuat video sejarah Lasem.
- Siswa B menulis laporan deskriptif.
- Siswa C menggambar sketsa situs.
Dari masing-masing siswa mendapat arahan teknis sesuai dengan tugasnya. Kemudian saya memberikan sumber referensi agar siswa memiliki gambaran serta pendampingan secara langsung.
Setelah itu, dalam tahap evaluasi dan umpan balik penilaian dilakukan berdasar rubrik tugas dan setiap kelompok mempresentasikan hasil dan saya sebagai guru memberikan umpan balik atas apa yang telah dikerjakan siswa.
Baca Juga: Cara Cek Nomor Peserta PPG Daljab 2025 di SIMPKB, Beda dengan NIM dan UKG
Hasil yang Dicapai
Pendekatan ini membuat semua siswa aktif dan percaya diri. Mereka mampu menghasilkan karya berkualitas sesuai bidang masing-masing. Presentasi kelompok juga mendorong kolaborasi dan pemahaman materi lebih mendalam.
Contoh Studi Kasus 2
Topik: Menumbuhkan Disiplin Belajar Siswa dengan Pendekatan Sosial-Emosional dan Diferensiasi
Konteks Masalah
Sebagai guru PPKN kelas 7 SMP, saya menghadapi rendahnya disiplin siswa.
Banyak yang datang terlambat, tak membawa perlengkapan, atau mencari-cari alasan untuk keluar kelas.
Analisis Masalah
Saya menyadari bahwa ini bukan hanya soal malas, tapi ada faktor sosial-emosional dan motivasi belajar yang rendah.
Baca Juga: UKPPPG Daljab Tahap 1 Mulai Akhir Juli 2025, Cek Jadwal hingga Cara Cetak Kartu Ujian
Oleh karena itu, saya memilih untuk membangun koneksi terlebih dahulu, bukan langsung menegur secara keras.
Kendati demikian, pendekatan secara sosial-emosional yang dilakukan ialah dengan dialog ringan serta menciptakan suasana aman dan nyaman.
Selanjutnya, memberikan pilihan tugas sesuai keinginan siswa guna menerapkan diferensiasi dalam pembelajaran seperti siswa membuat poster, video atau menulis refleksi pribadinya.
Dengan adanya kebebasan memilih tersebut bisa menjadi cara terbaik untuk mengekspresikan pemahaman.
Kemudian siswa juga dilibatkan dalam aturan kelas semisal bersama-sama menyusun aturan dan sanksi. Hal ini bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepemilikan saat berada di kelas.
Hasil yang Dicapai
Setelah beberapa minggu, ada peningkatan signifikan. Siswa lebih tepat waktu, aktif, dan antusias dalam belajar. Bahkan, siswa pasif mulai berpartisipasi aktif karena tugas-tugas yang sesuai dengan minat mereka.
Dua contoh studi kasus di atas bisa Anda gunakan sebagai bahan latihan untuk menghadapi UTBK PPG.
Jangan lupa untuk melatih diri mengetik dengan cepat dan efektif, serta pahami pola soal agar Anda bisa menjawab dengan percaya diri. Semoga sukses dalam ujian PPG 2025.