POSKOTA.CO.ID - Mempersiapkan dana pendidikan anak bukan hanya bentuk kasih sayang, tapi juga keputusan finansial strategis yang harus dimulai sejak dini.
Di tengah biaya sekolah dan kuliah yang terus meningkat setiap tahun, pada akhirnya menabung secara rutin saja tidak cukup.
Atas hal itu, diperlukan instrumen investasi yang aman, stabil, dan mampu mengimbangi inflasi. Dan yang menjadi salah satu pilihan terbaiknya adalah investasi obligasi untuk dana pendidikan anak.
Baca Juga: Puluhan Emak-emak di Citangkil Cilegon Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp10 Miliar
Mengapa Dana Pendidikan Perlu Direncanakan Sejak Sekarang?
Mengutip dari laman Brights disebutkan jika biaya pendidikan di Indonesia meningkat sekitar 10–15 persen setiap tahun.
Jika tidak diantisipasi sejak dini, nilai tabungan biasa bisa tergerus inflasi. Di sinilah pentingnya investasi jangka panjang yang tidak hanya menjaga nilai uang, tetapi juga memungkinkan pertumbuhan yang stabil hingga waktu anak masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
Lalu mengapa pilihannya jatuh kepada instrumen investasi berjenis obligasi? Perlu diketahui, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan kepada investor.
Saat Anda membeli obligasi, artinya Anda meminjamkan dana kepada pihak penerbit dan akan menerima kupon (bunga) secara berkala, serta pengembalian dana pokok saat jatuh tempo.
Baca Juga: Biar Nggak Panik di Usia 55: Investasi yang Harus Kamu Punya dari Sekarang
Alasan Mengapa Obligasi Cocok untuk Investasi Dana Pendidikan Anak
Berikut alasan mengapa obligasi sangat cocok digunakan sebagai alat investasi pendidikan anak, antara lain:
Pendapatan Tetap dan Terprediksi
Obligasi memberikan bunga rutin setiap bulan, triwulan, atau semester. Aliran pendapatan yang konsisten ini sangat mendukung perencanaan keuangan jangka panjang, termasuk untuk pembiayaan pendidikan.
Risiko Lebih Rendah Dibanding Saham
Obligasi terutama jenis pemerintah, memiliki tingkat risiko yang lebih rendah. Ini sangat ideal bagi orang tua yang menghindari fluktuasi ekstrem pasar saham.
Mendukung Diversifikasi Portofolio
Dengan menggabungkan obligasi ke dalam portofolio, Anda menciptakan keseimbangan investasi yang mampu bertahan saat pasar saham sedang lesu.
Baca Juga: Rahasia Mencapai Kebebasan Finansial Lewat Investasi Obligasi, Simak Panduan untuk Pemula
Fleksibilitas Jatuh Tempo
Obligasi hadir dengan pilihan waktu jatuh tempo yang bervariasi. Anda bisa memilih obligasi yang sesuai dengan jadwal kebutuhan dana pendidikan anak, seperti saat masuk SMP, SMA, atau kuliah.
Jenis-Jenis Obligasi yang Perlu Diketahui
Memahami jenis obligasi sangat penting sebelum mulai berinvestasi. Berikut kategori utama berdasarkan penerbitnya:
Obligasi Pemerintah
Diterbitkan langsung oleh negara, seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia), SBR (Savings Bond Ritel), dan Sukuk Ritel. Obligasi ini dianggap paling aman karena dijamin oleh pemerintah.
Obligasi Daerah
Dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek publik. Risiko relatif rendah, meski likuiditas bisa lebih terbatas dibanding obligasi nasional.
Baca Juga: Mengapa Investasi Penting? Simak 7 Alasan Kuat untuk Mencapai Kebebasan Finansial
Obligasi Korporasi
Diterbitkan oleh perusahaan swasta. Menawarkan imbal hasil (kupon) yang lebih tinggi, namun juga memiliki risiko lebih besar tergantung pada performa keuangan perusahaan penerbit.
Strategi Investasi Obligasi untuk Dana Pendidikan Anak
Agar investasi obligasi lebih maksimal dalam menyiapkan dana pendidikan, ikuti langkah strategis berikut ini:
Tentukan Target Dana dan Waktu Kebutuhan
Hitung kebutuhan biaya pendidikan anak di masa depan, lalu sesuaikan dengan jangka waktu jatuh tempo obligasi yang tersedia.
Mulai Sejak Dini dan Konsisten
Investasi kecil yang dimulai lebih awal memiliki potensi hasil yang lebih besar dibanding investasi besar yang terlambat. Manfaatkan efek compounding (bunga berbunga).
Baca Juga: 7 Cara Beli Emas Batangan untuk Pemula, Investasi Aman dan Menguntungkan
Diversifikasi Jenis Obligasi
Gabungkan beberapa jenis obligasi, seperti pemerintah dan korporasi, untuk menyeimbangkan antara keamanan dan potensi imbal hasil.
Reinvestasikan Kupon
Alih-alih digunakan, kupon (bunga) yang diterima sebaiknya diinvestasikan kembali agar dana berkembang lebih cepat.
Pantau dan Sesuaikan Portofolio
Tinjau kembali portofolio obligasi Anda secara berkala. Sesuaikan dengan kondisi ekonomi dan perubahan tujuan pendidikan anak.
Meski tergolong aman, obligasi tetap memiliki risiko. Misalnya, risiko gagal bayar (default) terutama pada obligasi korporasi, dan risiko perubahan suku bunga yang bisa memengaruhi harga jual obligasi di pasar sekunder. Pastikan Anda memahami profil risiko Anda sebelum berinvestasi.
DISCLAIMER: Artikel ini hanya berupa informasi umum dan bukan ajakan investasi. Setiap keputusan investasi bukan tanggung jawab redaksi Poskota.