Heboh! Keluarga dengan Bayi Dipaksa Keluar dari Taksi Online oleh Opang di Stasiun Tigaraksa Tangerang Saat Hujan Lebat, Ini Kronologinya

Minggu 27 Jul 2025, 16:37 WIB
Keluarga dengan bayi dipaksa keluar dari taksi online oleh opang di stasiun tigaraksa Tangerang (Sumber: Instagram/@volunteer.netizen)

Keluarga dengan bayi dipaksa keluar dari taksi online oleh opang di stasiun tigaraksa Tangerang (Sumber: Instagram/@volunteer.netizen)

POSKOTA.CO.ID - Aksi teror oleh ojek pangkalan (Opang) kembali terjadi, kali ini dialami oleh pasangan suami istri yang sedang menggendong bayi mereka.

Kejadian ini berlangsung di Stasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada Jumat, 25 Juli 2025 sekitar pukul 14.30 WIB, saat hujan turun dengan sangat deras.

Insiden yang Memicu Kemarahan Netizen

Peristiwa ini pertama kali diunggah oleh seorang pengguna Threads bernama @charezeruya, yang menceritakan pengalaman buruknya saat hendak mengunjungi rumah saudaranya.

Karena cuaca buruk, ia memilih menggunakan taksi online agar tidak kehujanan. Namun, taksi yang ditumpanginya tidak bisa melanjutkan perjalanan setelah dihadang oleh sekitar 15 orang Opang.

Baca Juga: Aryo Disa Menghilang Usai Viral Isi Putusan Perceraiannya dengan Ruce Nuenda, Warganet: Red Flag

Menurut keterangannya, para pelaku membawa batu dan mengancam akan memecahkan kaca serta merusak ban mobil. Mereka mengklaim bahwa Stasiun Tigaraksa adalah "wilayah mereka" dan melarang transportasi online mengambil penumpang di sana.

Keluarga Terpaksa Jalan Kaki di Tengah Hujan

Akibat ancaman tersebut, sang ibu beserta bayinya terpaksa turun dari taksi dan berjalan kaki ke jalan utama dalam hujan lebat.

"Akhirnya saya turun dan berjalan cukup jauh ke jalan besar sambil kehujanan bersama bayi saya. Untungnya sopir GrabCar meminjamkan payung," tulis @charezeruya dalam komentar di unggahan Instagram @AboutTangerang yang membahas kejadian ini.

Meskipun Grab telah merespons keluhan tersebut, mereka menyatakan bahwa penanganan terhadap Opang bukan kewenangan mereka, melainkan tanggung jawab aparat setempat.

Aparat Lamban Bertindak, Netizen Kecewa

Hingga saat ini, belum ada tindakan tegas dari polisi terhadap para pelaku. Banyak netizen yang marah karena aparat dinilai tidak mampu mengatasi aksi anarkis Opang yang merugikan masyarakat.

Konflik serupa bukanlah hal baru, karena perseteruan antara Opang dan transportasi online kerap terjadi di berbagai kota besar. Tak jarang, hal ini berujung pada intimidasi terhadap pengemudi dan penumpang taksi online.


Berita Terkait


News Update