JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta mencatat 2 juta orang berusia 19 tahun atau Generasi Z Jakarta belum menikah.
Sosiolog Musni Umar menyampaikan, masyarakat sudah semakin rasional. Hal tersebut membuat pernikahan dipertimbangkan secara matang oleh calon pengantin.
"Sebenarnya bukan di Indonesia saja, tapi juga di negara lain ya. Di Singapura misalnya, di Jepang juga. Pokoknya di berbagai negara maju itu perempuan pada umumnya enggak kawin," kata Musni lewat sambungan telepon, Selasa, 22 Juli 2025.
"Kenapa? mereka mau enjoy saja, menikmati kehidupan mereka. Lajang, dia punya penghasilan, dia hidup bersenang-senang. Tidak direpotkan kalau punya suami, punya anak, begitu," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: 2 Juta Gen Z di Jakarta Belum Menikah, Mayoritas Laki-Laki
Ia menyebut, tren dunia hingga perkembangan teknologi tentang tidak menikah turut mempengaruhi masyarakat Jakarta. Namun, menurut Musni, faktor biologis manusia harus diperhatikan.
"Kemudian selain itu juga manusia itu kan makhluk sosial, kalau sakit, siapa yang merawat? Kan tidak mungkin merawat dirinya sendiri. Nah jadi ada faktor kelangsungan kehidupan kita," ucapnya.
"Ada yang kemudian mewarisi kalau kita punya harta dan pasti punya harta lah gitu ya, teus ada yang mendoakan, yang membantu ketika kita sakit," tuturnya.
Ia menyebut, hal tersebut mendorong pernikahan untuk memunculkan peradaban. Maka dari itu, anak-anak muda jangan tidak takut menikah hanya karena misalnya belum siap secara finansial.
Baca Juga: Gugur saat Amankan Pernikahan, Bripka Cecep Dianugerahi Kenaikan Pangkat
"Jadi percaya bahwa di mana ada kemauan itu, di situ ada jalan. Di mana ada kerja keras, maka rezeki itu akan datang. Rezeki itu tidak mungkin mengkhianati dari hasil kerja kita," katanya.