Pada Tokocrypto, pengguna dapat mentransfer uang ke dalam bentuk BIDR, yakni stablecoin yang merepresentasikan nilai Rupiah. Dana dalam BIDR dapat ditransfer langsung ke rekening bank Tokocrypto melalui aplikasi.
3. Memahami Pair BTC/BIDR dan Order Book
Di menu "Trade", pengguna akan melihat berbagai pilihan pair, salah satunya BTC/BIDR, yang menunjukkan nilai tukar Bitcoin terhadap BIDR.
Timothy menjelaskan bahwa harga Bitcoin bisa terlihat mahal, namun masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca Juga: 3 Prinsip Investasi untuk Membangun Kekayaan Menurut Timothy Ronald
Bitcoin dapat dibeli dalam pecahan kecil, bahkan hanya senilai Rp100.000 karena 1 Bitcoin bisa dipecah menjadi 100 juta unit satoshi.
Pengguna juga perlu memahami order book, yakni daftar antrean jual-beli dari pengguna lain. Di sini, pengguna akan melihat harga dan kuantitas Bitcoin yang sedang ditransaksikan.
4. Memilih Jenis Order: Limit atau Market
Dalam transaksi kripto, terdapat dua jenis order utama: limit order dan market order.
Limit Order memungkinkan pengguna untuk menentukan harga beli sendiri. Transaksi akan terjadi saat harga pasar menyentuh harga yang ditentukan. Keuntungan dari limit order adalah biaya transaksi (fee) yang lebih rendah karena pengguna dianggap sebagai market maker atau penyedia likuiditas.
Market Order adalah pembelian instan berdasarkan harga pasar saat ini. Meski lebih cepat, metode ini dikenakan biaya transaksi yang lebih tinggi karena pengguna menjadi market taker.
Untuk efisiensi biaya, Timothy menyarankan pengguna menggunakan limit order, terutama jika mereka tidak terburu-buru melakukan pembelian.
Baca Juga: Timothy Ronald Bocorkan 5 Hal yang Bikin Seseorang Sulit Menjadi Kaya
5. Melihat Hasil Pembelian di Wallet Tokocrypto
Setelah order berhasil, Bitcoin yang dibeli akan masuk ke dalam wallet di aplikasi Tokocrypto. Pengguna dapat mengecek portofolio melalui tab "Balance" dan melihat jumlah total aset yang dimiliki.