KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung berharap penerapan sistem transaksi digital dapat mendongkrak pendapatan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Harapannya adalah dengan digitalisasi yang dilakukan pasar-pasar di Jakarta ini akan meningkatkan proses, yang pertama adalah memberikan keuntungan bagi para pedagang pasar, karena mereka secara lebih mudah menggunakan QRIS ataupun EDC dan sebagainya-sebagainya. Tentunya revenue-nya juga akan meningkat," kata Pramono di di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Juli 2025.
Pramono menilai, digitalisasi pasar ini sebagai bagian dari transparansi pemerintah provinsi (Pemprov) Jakarta terkait pendapatan yang didapat dari pungutan pajak.
"Yang paling penting adalah dengan digitalisasi ini, secara perlahan-lahan kita menghilangkan premanisme dan copet yang ada di pasar-pasar di Jakarta," ucap dia.
Baca Juga: Di Forum PBB, Pramono Anung Targetkan Jakarta Jadi Top 50 Kota Global
"Kenapa itu bisa dilakukan? Karena menggunakan QRIS ataupun EDC tadi, digital tadi. Sehingga tidak bawa lagi uang cash dan sebagainya-sebagainya," tuturnya menambahkan.
Saat ini, setidaknya ada 20 dari 156 pasar di bawah naungan PD Pasar Jaya yang mengikuti lomba digitalisasi.
"Dan kami secara sungguh-sungguh akan terus meneruskan. Karena apa? Karena kita terbiasa menggunakan digital di pasar-pasar yang ada di Jakarta," ucapnya.
Ia berharap, gerakan digitalisasi pasar di Jakarta ini dapat diikuti wilayah lain.
Baca Juga: Pramono Anung Ajak Diaspora di AS Ikut Bangun Jakarta
"Harapannya gerakan pasar rakyat ini betul-betul bisa menginspirasi di tempat-tempat lain," katanya.
.jpg)
.jpg)
