3 Prinsip Investasi untuk Membangun Kekayaan Menurut Timothy Ronald

Selasa 22 Jul 2025, 13:20 WIB
Rahasia Kesuksesan Finansial Timothy Ronald: Mulai Investasi dari Nol hingga Jadi Panutan Milenial

Rahasia Kesuksesan Finansial Timothy Ronald: Mulai Investasi dari Nol hingga Jadi Panutan Milenial

Prinsip ini mengingatkan investor untuk tidak gegabah mengikuti tren pasar tanpa memahami esensi dari instrumen investasi yang dipilih.

"Banyak orang terjebak membeli aset yang tidak mereka pahami hanya karena viral di media sosial," tutur Timothy.

Akibatnya, mereka lebih mudah panik ketika pasar bergejolak dan berpotensi melakukan keputusan yang merugikan.

Dengan berfokus pada sektor atau aset yang dipahami, investor memiliki peluang lebih besar untuk membuat keputusan yang tepat dan menghindari kerugian besar akibat salah langkah.

Baca Juga: Timothy Ronald Paparkan Strategi Finansial untuk Keluar dari Kemiskinan, Simak Penjelasannya

3. Berpikir Jangka Panjang

Investasi sejati, menurut Timothy, bukan sprint melainkan maraton. Artinya, keberhasilan tidak datang dalam hitungan hari atau bulan, tetapi dari konsistensi dalam membangun portofolio secara perlahan namun pasti.

"Investor hebat memiliki endurance. Mereka tidak mencari jalan pintas, melainkan bersabar menumbuhkan kekayaan dalam jangka panjang," katanya.

Prinsip ini sejalan dengan filosofi banyak investor legendaris seperti Warren Buffett, yang menekankan pentingnya compound interest atau bunga berbunga sebagai kekuatan luar biasa dalam pertumbuhan kekayaan jangka panjang.

Pendidikan Investasi di Tengah Gempuran Spekulasi

Ketiga prinsip ini menjadi pondasi dari ajaran Timothy di Akademi Crypto, sebuah platform edukasi investasi yang ia dirikan untuk membantu generasi muda memahami dunia keuangan digital.

Di tengah euforia mata uang kripto, NFT, dan berbagai instrumen spekulatif lainnya, pendekatan disiplin yang diajarkan Timothy menjadi alternatif yang menyejukkan.

Ia juga menyoroti bahwa dunia ini bisa sangat keras bagi mereka yang tidak memiliki pemahaman finansial.

"Dunia ini jahat untuk orang miskin. Maka dari itu, jangan hanya jadi penonton dalam ekonomi digital," ucap Timothy Ronald.


Berita Terkait


News Update