POSKOTA.CO.ID - Dulu, ada mata pelajaran wajib harus diikuti siswa sekolah SD hingga SMA, yakni Pendidikan Moral Pancasila (PMP).
“Masih ingat nggak kalian?,” tanya bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Bukan cuma ingat,tapi mengalami,” ujar Yudi.
“Wajib lulus dengan mata pelajaran tersebut, malu juga kalau nilai raport sampai merah,” tambah mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Dengarkan Curhatan Rakyat
“Iya, Pancasila adalah dasar negara kita, falsafah hidup bangsa kita. Sering disebut sebagai way of life - pandangan hidup bangsa Indonesia, masa sih nilainya jeblok,” kata Heri.
“Tapi Pancasila bukan sebatas menjadi hafalan, catatan di atas kertas, yang lebih utama adalah bagaimana mengamalkannya,” ujar Yudi.
“Setuju bukan sebatas hafalan.Tetapi jangan lantas dijadikan alasan lupa teks Pancasila. Malu jika ada pejabat yang lupa membacakan teks Pancasila dalam suatu upacara misalnya,” kata mas Bro.
“Apa perlu PMP dikembalikan menjadi mata pelajaran wajib?,” kata Yudi.
Seperti diberitakan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) akan mengusulkan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah agar Pancasila bisa kembali menjadi salah satu mata ujian nasional.
Usulan tersebut, menurut Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, merupakan salah satu bentuk menghadirkan kembali mata pelajaran PMP yang dulu sempat ada di sekolah - sekolah.
“Sebagai usulan patut kita respons. Tentunya akan menjadi kajian dari berbagai kalangan, pakar pendidikan dan kebangsaan,” ujar mas Bro.
“Tetapi bukankah di kurikulum merdeka sekarang ini sudah ada pendidikan Pancasila, bahkan penguatan profil pelajar Pancasila,” kata Heri.
“Dalam kurikulum merdeka, nilai - nilai Pancasila diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan pembelajaran,” kata mas Bro.
“Artinya pendidikan Pancasila tetap diajarkan di sekolah hingga sekarang. Polanya berbeda, tetapi esensinya sama,”kata Heri.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Hari Gini Masih Ada Oplos-Oplos
“Akankah Pancasila, PMP akan kembali hadir menjadi salah satu mata ujian nasional?,” kata Yudi.
“Kita tunggu kebijakan lebih lanjut, tentu yang terbaik bagi rakyat, bangsa dan negara,” ujar Heri.
“Intinya bagaimana nilai – nilai luhur Pancasila kian teredukasi dan terimplementasi dalam kehidupan sehari - hari,” harap mas Bro. (Joko Lestari)